Korban Keracunan Bukber di Magetan Bertambah Jadi 47 Orang

Kapolsek Plaosan, AKP M. Munir, mengatakan sebelumnya tercatat ada 27 orang korban keracunan seusai bukber, kemudian bertambah menjadi 47 orang.

Korban Keracunan Bukber di Magetan Bertambah Jadi 47 Orang Keracunan massal setelah buka bersama di Plaosan, Magetan.(Beritajatim)

    Madiunpos.com, MAGETAN-- Jumlah korban keracunan seusai buka puasa bersama (bukber) di Masjid An-Annur Dukuh Twaing, Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, bertambah 20 orang. Sehingga total kini ada 47 orang korban keracunan massal.

    Kapolsek Plaosan, AKP M. Munir, mengatakan sebelumnya tercatat ada 27 orang korban keracunan seusai bukber, kemudian bertambah menjadi 47 orang.

    "Hari ini total yang telah kami identifikasi ada 40 lebih warga yang keracunan, namun telah ditangani semaksimal mungkin oleh pihak puskesmas," ujarnya dikutip dari Suara.com, Kamis (29/4/2021).

    Bus Sugeng Rahayu Hantam Truk di Ngawi, 3 Luka-Luka

    Ia melanjutkan awalnya warga tidak berani melaporkan peristiwa keracunan makanan seusai buka puasa bersama di Masjid An-Annur Dukuh Tawing, RT 010 dan 011 tersebut.

    "Ada sebagian masyarakat yang merasakan sakit keesokan harinya setelah buka bersama di Masjid An-Annur, tapi tidak berani melaporkan ke perangkat desa dan setelah itu warga yang keracunan bermunculan," sambungnya.

    Pihaknya juga telah berkoordinasi bersama Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat untuk menyelidiki penyebab terjadinya keracunan massal tersebut.

    Baca Juga: Bukber Pakai Nasi Bungkus, 27 Warga Magetan Keracunan

    "Saat ini kita masih menyelediki penyebabnya, untuk unsur kesengajaan atau dugaan lainnya masih kita selidiki juga," ungkapnya.

    Sebelumnya 27 pasien yang diduga mengalami keracunan makanan dan dirawat di Puskesmas Muhammadiyah Pacalan, Magetan, hingga kini jumlahnya terus bertambah mencapai 47 orang.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.