Mantap! Dua Kelompok Silat Yang Bentrok Di Kota Madiun Sepakat Damai
Dua perguruan silat, PSH Terate dan PSH Winongo, di Kota Madiun sepakat berdamai.

Madiunpos.com, MADIUN -- Dua kelompok pesilat di Kota Madiun yang bentrok pada Sabtu (2/5/2020) dini hari WIB akhirnya sepakat berdamai. Kesepakatan damai itu dituangkan dalam surat kesepakatan bermaterai yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Foto surat kesepakatan damai itu beredar di Facebook. Mengacu pada foto surat kesepakatan damai yang diperoleh Madiunpos.com pada Minggu (3/5/2020), tersebut diketahui dua kelompok pesilat yang sempat bentrok tersebut adalah perguruan PSH Teratai dan PSH Winongo.

Bentrok itu terjadi berawal dari kesalahpahaman anggota PSH Teratai dan PSH Winongo dalam pemasangan banner di wilayah Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Kejadiannya pada Jumat (1/5/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.
Dua Kelompok Pesilat di Kota Madiun Bentrok, Lokasi di Kelurahan Demangan
Dalam bentrok tersebut, aparat Polsek Taman dibantu anggota TNI turun tangan untuk meredam kedua belah pihak. Akhirnya mereka sepakat damai yang dituangkan dalam surat bermaterai yang dibuat Sabtu (2/5/2020).
Surat kesepakatan damai itu berisi lima poin. Di antaranya adalah kesepakatan tidak adanya konflik antara kedua perguruan. Keduanya sepakat menjaga kondusivitas wilayah.
Poin lainnya adalah baik PSH Terate maupun PSH Winongo sanggup menyelesaikan masalah itu secara damai dan keduanya sepakat mengendalikan warganya masing-masing. Ini agar masalah itu tidak berkembang.
Update Covid-19 Ponorogo! Pasien Tambah 1, Pertama Dari Klaster Temboro
Poin terakhir adalah kedua belah pihak sepakat untuk tidak saling menuntut secara hukum.
Sebelumnya, sempat beredar luas video dua kelompok pesilat di Kota Madiun bentrok. Rekaman itu tersebar melalui grup Whatsapp.
Dilerai Aparat
Dalam video itu, tampak seorang anggota TNI mencoba melerai dua kelompok warga yang hendak bentrok.
Ponsel Anda Lemot? Jangan-Jangan Karena Aplikasi Ini
“Jaluk tulung sik dulur kabeh . Ngono loh ya . Wes ki bulan poso ,” ucap seorang pria yang diduga TNI seperti dalam video, seperti dikutip Madiunpos.com dari detik.com, Minggu (3/5/2020).
Namun kedua kelompok tidak mengindahkan imbauan petugas untuk membubarkan diri. Bahkan terdengar suara gaduh saling menantang satu sama lain.
“Ayo, ayo, ayo,” berikut teriakan yang terdengar.
Jumlah Kasus Klaster Sampoerna Bertambah, Total 65 Pegawai Positif Covid-19 dan 2 Meninggal
Lurah Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Surat, membenarkan kejadian itu. “Betul itu di wilayah saya. Tapi waktu kejadian saya tidak di lokasi. Tapi Babinsa dan Bhabinkamtibmas ada. Itu kejadian di RT 04, simpang tiga Jl. Setinggil dan Jl. Sonokeling,” ujar Surat.
“Itu [kejadian] kemarin Sabtu dini hari pukul 00.30 WIB dan sudah ditangani Polsek Taman,” tambahnya.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Ini Penyebab Kecelakaan Karambol di Perempatan Pasar Pagotan Madiun yang Tewaskan 1 Orang
- Kecelakaan Karambol di Perempatan Pasar Pagotan Madiun Libatkan 6 Kendaraan, 1 Orang Meninggal
- Tak Terdampak Pandemi, BNI Madiun Sediakan KUR Rp50 Miliar untuk Petani Porang
- Sebelum Berangkat Bertugas, ABK KRI Nanggala Asal Madiun Minta Didoakan Istrinya
- Satu ABK KRI Nanggala yang Hilang Kontak Ternyata Warga Madiun
- Membeludak! Setiap Hari Ada Ratusan Warga Madiun Daftar BPUM
- Lagi, Pemkot Madiun Perpanjang PPKM Skala Mikro Hingga 3 Mei
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.