Mudik Dilarang, Bus Antarkota di Terminal Joyoboyo Surabaya Tetap Beroperasi

Alasan bus antarkota tetap beroperasi karena banyak pekerja di Surabaya yang setiap hari pulang pergi dari Mojokerto.

Mudik Dilarang, Bus Antarkota di Terminal Joyoboyo Surabaya Tetap Beroperasi Terminal Joyoboyo (Faiq Azmi/detikcom)

    Madiunpos.com, SURABAYA - Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021. Termasuk mudik lokal wilayah aglomerasi Gerbangkertasuslia (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).

    Salah satu poinnya, transportasi umum dilarang beroperasi, kecuali untuk keperluan mendesak. Para sopir bus antarkota Gerbangkertasusila di Terminal Joyoboyo mengaku mereka tetap beroperasi selama momen mudik Lebaran 2021 ini.

    "Kita tetap beroperasi. Sesuai kesepakatan dengan Dishub, Organda. Kita tetap narik pas Lebaran nanti," ujar Sumarji, salah satu sopir bus di Terminal Joyoboyo, Surabaya, Selasa (27/4/2021).

    Sosialisasi Larangan Mudik Mulai Dilakukan di Perbatasan Jatim-Jateng Cemoro Sewu

    Alasan dirinya tetap mengoperasikan bus, jelas Sumarji, karena banyak pekerja di Surabaya yang setiap hari pulang pergi dari Mojokerto.

    "Kita bawa dan angkut pekerja saja. Lagipula, pulang kampung kan boleh. Yang tidak boleh kan mudik. Pas Lebaran itu, juga kemungkinan banyak dari daerah Mojokerto jalan-jalan ke KBS, jadi ya orang wisata," terangnya.

    Belajar dari pengalaman Lebaran tahun lalu, Sumarji mengakui jumlah penumpang turun drastis. Apalagi, kondisi tahun lalu sama halnya dengan tahun ini soal larangan mudik.

    Detik-Detik Penangkapan Munarman, Eks Pentolan FPI yang Diduga Terlibat Baiat Teroris

     

    Merugi

    "Ya semenjak Corona penumpang sudah anjlok. Lebaran tahun lalu kan awal-awal Corona, sepi. Pas dilarang [Lebaran] juga, jadi tambah sepi. Tahun ini, ya masih sepi juga. Adanya kebijakan itu ya bikin sopir khawatir juga makin sepi, tapi daripada kita nganggur di rumah," bebernya.

    Sopir bus Gerbangkertasusila lainnya, Marzuki, mengaku selama pandemi sering merugi. Bahkan, setiap berangkat membawa uang saku, justru saat pulang, uangnya habis.

    "Berangkat sangu buat solar Rp150.000. Pulang itu kadang gak balik. Tapi daripada nganggur, dilihati tetangga di rumah ga kerja, ya terpaksa tetap operasi. Kan katanya Lebaran, kalau bukan keperluan mudik boleh beroperasi. Dari Organda juga dikasih tahu tetep boleh beroperasi," ungkapnya.

    Rumah Duka Serda Diyut ABK KRI Nanggala Ramai Didatangi Pelayat

    Marzuki berharap pemerintah bisa adil dalam menerapkan kebijakan mudik Lebaran 2021. Apalagi, masyarakat saat ini sudah kurang lebih dua tahun susah.

    "Momen Idulfitri itu, kita dapat penumpang banyak. Jangan sampai kita semakin sulit begini, kita juga menghidupi keluarga. Melarang-larang, tapi gak kasih solusi," pungkasnya.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.