Ngeri, Ada Kampung Narkoba Ala Kolombia di Palangkaraya

Ada kampung narkoba di Palangkaraya yang dibuat mirip seperti di Kolombia.

Ngeri, Ada Kampung Narkoba Ala Kolombia di Palangkaraya Aparat Polresta Palangkaraya melakukan penggerebekan di kampung narkoba di Puntun, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kamis (23/4/2020). (detik.com/istimewa)

    Madiunpos.com, PALANGKARAYA -- Ada suatu wilayah di Palangkaraya, Kalimantang Tengah, yang dijadikan kampung narkoba mirip di Kolombia. Kampung ini memiliki pengamanan ketat dan hingga tower pemantau tiga lapis.

    Keberadaan kampung narkoba terungkap setelah Polresta Palangkaraya membongkar dan membakarnya. "Memang kampung narkoba di sini seperti di Kolombia, yang ada pakai pos pantau, pakai tower, pakai pos 1, pos 2, pos 3. Dan tiap polisi masuk ke sana kalau cuma 10 orang pasti dikeroyok sama bandar di sana," kata Kapolresta Palangkaraya, Kombes Pol. Dwi Tunggal Jaladri, Minggu (26/4/2020), seperti dilansir detik.com.

    Kampung narkoba yang berada di daerah Puntun, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut tersebut digerebek pada Kamis (23/4). Awalnya, sebanyak 15 anggota Polresta Palangkaraya yang menggerebek lokasi. Namun mereka dikepung penghuni kampung. Polresta lalu berkoordinasi dengan Brimob dan Sabhara Polda Kalteng dan berhasil menangkap sejumlah orang.

    Tower pengawas ada tiga lapis. (detik.com/istimewa)

    Waspadai Pencurian Mobil, Kenali Waktu Favorit Maling Beraksi

    "Saat 15 anggota kami melakukan penggerebekan dan berhasil menyita 16 paket sabu dan juga uang Rp 16 juta dari TKP. Sekembalinya, anggota kami dikepung oleh penghuni kampung tersebut sebanyak 50 orang menggunakan parang," ujarnya.

    "Sementara yang kita tahankan ada 5 orang yang menghalangi. Dan pelaku ini sudah 5 kali ditangkap hingga kali ini, namun tanpa barang bukti padanya. Jadi memang tugasnya hanya memata-matai apabila ada orang dicurigai," tambah Dwi.

    Rupanya, kampung narkoba ini telah beberapa kali digerebek polisi baik oleh Polresta maupun Polda Kalteng. Namun rupanya para bandar di sana tidak kapok dan justru semakin meningkatkan pengamanan.

    Mau Jadi Tempat Isolasi Pemudik, Ini Sejarah Kelam Rumah Tahanan Militer Madiun

    Barang bukti berupa bong atau pengisap sabu-sabu dan senjata tajam disita polisi. (detik.com/istimewa)

    Seperti diungkapkan Kapolresta, kampung narkoba ini memiliki tiga lapis gerbang masuk yang dijaga anggota sindikat narkoba Puntun. Tiap pos sudah ada mata-mata para bandar yang dibekali handy talkie dan drone.

    Mata-mata itu ditempatkan bahkan tiga kilometer dari kampung narkoba. Sehingga begitu ada orang yang dicurigai sebagai polisi, para mata-mata ini akan melapor.

    Bandar Kabur

    Sayang, dalam penggerebekan itu polisi belum berhasil menangkap pemilik kampung narkoba alias bandarnya. Rupanya di kampung narkoba tersebut sudah disiapkan akses untuk melarikan diri jika sewaktu-waktu polisi menggerebek.

    #Kamismisteri: Lima Tempat Angker Di Jawa Timur, Berani Datang?

    "[Penyelidikan] bandar masih kita kembangkan karena saat kita gerebek mereka melarikan diri. Dan akses melarikan diri ada, [hanya] barang bukti yang ditinggal. Akses untuk melarikan diri ada yang lewat hutan dan sungai. Memang ada speed boat di belakang itu yang akan dipakai apabila ada penggerebekan langsung melarikan diri," ungkap Dwi.

    Agar tidak terulang, petugas akhirnya membakar kampung narkoba yang dijadikan lokasi transaksi dan pemakaian sabu ini. Selain 5 orang, petugas juga mengamankan 16 paket sabu, 20 alat isap sabu, senapan, senjata tajam katana, dan uang tunai Rp 16 juta.

    Dia mengatakan di lokasi ini, bandar menjual sabu dengan rentang harga Rp50.000-Rp1 juta. Di lokasi ini juga dijadikan tempat pemakaian sabu. Terbukti dari ditemukannya alat isap sabu sekitar 20 buah.

    Jalanan Sepi, Juragan Magetan Ini Naik Sapi Ke Alfamart

    Penggerebekan ini dilakukan sebagai pengembangan kasus ditangkapnya seorang perempuan yang membawa 4 pil ekstasi. Kepada polisi, perempuan tersebut mengaku mendapatkan ekstasi dari kampung narkoba ini.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.