Pasien Positif Corona Bertambah, Gubernur Jatim Tetapkan Status Darurat

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menetapkan status darurat becana karena penyakit Covid-19.

Pasien Positif Corona Bertambah, Gubernur Jatim Tetapkan Status Darurat Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memberikan keterangan dalam jumpa pers di Surabaya, Jumat (20/3/2020). (detik.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Meningkatnya jumlah warga yang positif corona memaksa Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menetapkan status Keadaan Darurat Bencana Penyakit akibat Covid-19 di Jatim. Ada 9 warga Jatim yang positif terpapar Covid-19, 91 orang dalam pemantauan (ODP) dan 36 pasien dalam pengawasan (PDP).

    Sebanyak 9 warga positif corona ada di Kota Surabaya (7) dan Malang (2).

    Melansir detik.com, persebaran ODP dan PDP ini disebut hampir berada di seluruh wilayah Jatim.

    Tak Mau Bikin Masyarakat Panik, Gubernur Jatim Tak Buka-Bukaan Soal Corona

    Keputusan menetapkan Jatim berstatus Keadaan Darurat Bencana Penyakit akibat Covid-19 ini tertuang dalam SK nomor 188/108/KPTS/013/2020. Gubernur Khofifah mengatakan hal ini mengacu pada Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No.13.A/2020.

    "Ada keputusan Gubernur Jawa Timur yang telah menetapkan status keadaan darurat bencana penyakit akibat karena virus Covid-19 jadi ada keputusan Gubernur. Kita mengacu keputusan kepada BNPB," kata Khofifah kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (20/3/2020).

    Dari peningkatan status Keadaan Darurat Bencana Penyakit akibat Covid-19 ini, Khofifah menambahkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak.

    Gubernur Jawa Timur Berencana Bagikan Masker Kepada Masyarakat

    Koordinasi ini untuk meminta bantuan tracing atau pelacakan orang-orang yang telah melakukan kontak dengan pasien positif corona.

    "Kami sudah berkoordinasi dengan Kodam V/Brawijaya, Pangdam dan Kapolda Jatim bahwa di dalam proses tracing, kita akan meminta tim dari Kodam dan tim dari Polda untuk bersama-sama tracing dari penyebaran, dari Lantamal V Surabaya dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair (Universitas Airlangga) juga membantu," imbuhnya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.