Pemkot Surabaya akan Tes Swab Siswa dan Orang Tua Siswa

Untuk menyiapkan kembali pembelajaran secara tatap muka di sekolah, Pemkot Surabaya akan melakukan uji swab kepada seluru siswa dan orang tua siswa.

Pemkot Surabaya akan Tes Swab Siswa dan Orang Tua Siswa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghukum remaja yang ttidak menggunakan masker. (Suara.com)

    adiunpos.com, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, telah mengeluarkan surat edaran mengenai pembelajaran untuk siswa SD dan SMP harus tetap dilaksanakan secara daring atau online. Instruksi ini terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2020.

    Instruksi ini muncul setelah sejumlah guru di Surabaya terbukti positif Covid-19 dari hasil tes swab yang difasilitasi oleh pemerintah.

    Melansir dari okezone.com, Rabu (19/8/2020), untuk membuka pembelajaran tatap muka, Pemkot Surabaya perlu memastikan beberapa hal. Upaya ini perlu dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 di kawasan sekolah. “Kami lihat dulu, kami harus pastikan, bukan hanya gedung yang siap. Gedung siap, protokol siap. Tapi kalau tenaganya belum siap, bagaimana sekolah bisa dibuka,” ujar Risma.

    Rencana Gus Ipul Maju di Pilkada Pasuruan Terganjal PKPU

    Untuk memastikan kondisi sudah aman guna membuka pembelajaran tatap muka, Risma berencana mengadakan tes swab untuk para siswa. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan tes swab kepada para orang tua siswa.

    “Enggak bisa kami lakukan [pembelajaran tatap muka] itu tanpa tahu pasti. Kemudian muridnya juga harus kami tes, kemudian orang tua murid. Memang sulit, tapi kami harus mulai,” ungkap Risma.

    Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo, mengatakan pihaknya masih mengakji formulasi untuk pembelajaran tatap muka. Hasil pengkajian ini nantinya dilaporkan kepada pemerintah pusat.

    Tak Jadi Hari Ini, Siapa Calon Wali Kota Surabaya dari PDIP Diumumkan Senin Pekan Depan

    “Pemerintah Kota Surabaya melakukan tes secara masif, guru-guru menjadi skala prioritas karena kami mau membuka sekolah. Kami mau tahu kondisi guru, dan ada beberapa guru reaktif, bahkan positif. Kami berusaha memotong mata rantai itu dengan memberikan mereka ngajar dari rumah. Kami kaji sejauh mana upaya ini berhasil. Sekarang masih dalam proses untuk pengkajian,” pungkas Supomo.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.