Pemprov Jatim Menargetkan Produksi Bawang Putih Tembus 6.935 Ton

Target produksi bawang putih di Jatim tahun ini sebanyak 6.935 ton.

Pemprov Jatim Menargetkan Produksi Bawang Putih Tembus 6.935 Ton Seorang pekerja membersihkan bawang putih di Pasar Besar Kota Madiun, Kamis (6/2/2020). (Abdul Jalil-Madiunpos.com)
    Madiunpos.com, SURABAYADinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Jawa Timur menargetkan produksi tanaman bawang putih bisa tembus 8.211 ton pada tahun ini seiring dengan perluasan lahan tanaman di sejumlah sentra komoditas tersebut.
    Melansir bisnis.com, Kepala DPKP Jatim, Hadi Sulistyo, mengatakan sasaran produksi tahun ini meningkat dibandingkan realisasi produksi 2019 yang hanya 6.935 ton. Meski sudah mampu meningkatkan produksi, tetapi Jatim masih defisit terhadap komoditas ini.
    “Produksi tahun lalu hanya mampu 6.935 ton, sedangkan tingkat konsumsi masyarakat di Jatim untuk komoditas bawang putih mencapai 62.880 ton, artinya masih defisit 55.927 ton,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (12/2/2020).
    Dia mengatakan selama ini kebutuhan bawang putih di Jatim disuplai dari produk impor terutama dari China. Namun pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan produksi melalui perluasan lahan tanam agar mampu mencapai swasembada bawang putih.
    “Di Jatim ini ada potensi lahan untuk ditanami bawang putih seluas 8.651 ha, lokasinya tersebar ada di Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi, Malang, Lumajang, Kota Batu, Mojokerto, dan Magetan,” jelasnya.
    Khusus perluasan lahan tahun ini, lanjut Hadi, yang menggunakan APBN rencananya di Banyuwangi 170 ha, Malang 250 ha, Probolinggo 75 ha, Batu 50 ha, Bondowoso 1.000 ha. Yang menggunakan APBD yakni Probolinggo 1 ha.
    Terdapat 3 varietas bawang putih yang dikembangkan di Jatim yakni Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, dan Temanggung.
    Di kuartal I tahun ini, setidaknya Jatim akan memproduksi 2.160 ton bawang putih, yang terdiri tas produksi Januari 226 ton, Februari 967
    ton dan Maret 967 ton, dengan tingkat konsumsi rerata 5.240 ton/bulan.
    Dari rencana tanam 2020 tersebut, maka kebutuhan benih bawang putih untuk pengembangan kawasan di Jatim sebanyak 387.000 kg untuk lahan seluas 645 ha.
    Hadi menambahkan, produksi bawang putih lokal masih belum maksimal, salah satunya lantaran konsumen lebih menyukai bawang putih impor yang memiliki ukuran lebih besar. Selain itu dari sisi harga, bawang putih impor hanya sekitar Rp15.000/kg, sementara bawang putih lokal mencapai Rp50.000/kg.
    “Mahalnya bawang putih lokal ini karena harga benihnya juga mahal mencapai Rp65.000/kg. Sementara ketersediaan benih juga terbatas. Bawang putih juga merupakan tanaman subtropis sehingga dibutuhkan kondisi agroklimat khusus dan jadwal tanam yang tepat agar produktivtas optimal,” imbuhnya.

    Potensi Lahan Bawang Putih Di Jatim

    • Probolinggo : 1.864 ha
    • Pasuruan : 5.337 ha
    • Banyuwangi : 500 ha
    • Malang : 300 ha
    • Lumajang : 200 ha
    • Batu : 250 ha
    • Mojokerto : 100 ha
    • Magetan : 100 ha

    Tren Produksi Bawang Putih Jatim :

    • 2015    : 528 ton
    • 2016    : 778 ton
    • 2017    : 653 ton
    • 2018    : 3.58 ton
    • 2019    : 6.780 ton

    Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.