Peringati Kudatuli, Kader PDIP Tabur Bunga di Jalanan Kota Madiun

Ratusan kader dan simpatisan PDI Perjuangan Kota Madiun menggelar renungan malam dan aksi tabur bunga untuk memperingati peristiwa kelabu 27 Juli 1996.

Peringati Kudatuli, Kader PDIP Tabur Bunga di Jalanan Kota Madiun Sejumlah kader PDIP Kota Madiun menabur bunga di jalanan Kota Madiun untuk memperingati peristiwa Kudatuli, Minggu (26/7/2020) malam. (Istimewa/PDIP Kota Madiun)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Ratusan kader dan simpatisan PDI Perjuangan Kota Madiun menggelar renungan malam dan aksi tabur bunga untuk memperingati peristiwa kelabu 27 Juli 1996.

    Ratusan kader dan simpatisan partai berlambang banteng moncong putih itu khidmat dalam memperingati hari kelabu yang disebut sebagai peristiwa Kudatuli atau akronim dari kerusuhan dua puluh tujuh Juli.

    Dalam mengawali peringatan Kudatuli ini, para kader ini melaksanakan renungan malam dan doa bersama di kantor DPC PDIP Kota Madiun, Jl. Mayjend DI Panjaitan, Minggu (26/7/2020) malam. Beberapa saksi sejarah peristiwa politik 27 Juli 1996 itu juga datang dalam acara tersebut.

    Lagi Bakar Sampah, Warga Madiun Temukan Janin Bayi yang Sudah Membusuk

    Ketua DPC PDIP Kota Madiun, Anton Kusumo, mengatakan peristiwa Kudatuli merupakan tonggak sejarah perlawanan rakyat melawan rezim orde baru yang dipimpin Soeharto.

    Menurutnya, peristiwa sejarah tersebut harus dikenang karena banyak memakan korban jiwa dan luka-luka dari kalangan kader dan simpatisan PDI pro Megawati. Saat itu, pendukung Megawati sedang mempertahankan kantor DPP PDI di Jl. Diponegoro, Jakarta.

    “Dengan peringatan peristiwa 27 Juli 1996 ini, kita kembali menegaskan bahwa PDIP adalah partai yang solid dalam mengawal demokrasi. Seluruh kader dan simpatisam partai wajib mengambil pelajaran dari peristiwa berdarah itu,” tegas Anton.

    Pria Lansia di Madiun Meninggal Dunia Saat Bersepeda

    Peristiwa Kudatuli ini adalah peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati. Penyerbuan dilakukan oleh massa pendukung Soerjadi (ketua umum versi kongres PDI di Medan).

    Peringatan peristiwa Kudatuli di Kota Madiun diakhiri dengan melakukan aksi tabur bunga di beberapa titik ruas jalan kota serta makam para saksi sejarah yang menjadi korban persitiwa tersebut.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.