Selama Masa Nataru, Penumpang KA di Wilayah Madiun Naik 161%

PT KAI Daop VII Madiun mencatat ada sebanyak 285.421 orang yang naik kereta api selama periode tersebut.

Selama Masa Nataru, Penumpang KA di Wilayah Madiun Naik 161% Penumpang hendak naik kereta api di Stasiun Madiun, Selasa (12/10/2021). (Istimewa/PT KAI)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2021/2022 selama 19 hari telah rampung. PT KAI Daop VII Madiun mencatat ada sebanyak 285.421 orang yang naik kereta api selama periode tersebut.

    Manajer Humas PT KAI Daop VII Madiun, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan selama masa angkutan Nataru kali ini jumlah penumpang yang naik maupun turun di wilayahnya sebanyak 285.421 orang. Rinciannya, 143.351 orang naik dan 15.021 orang turun di wilayah Daop Madiun. Dengan rata-rata 15.021 penumpang per hari.

    Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada momen masa angkutan Nataru 2020/2021, kata Ixfan, terjadi peningkatan yang sangat signifikan yakni 161%.

    Pendirian Minimarket Diprotes, DPRD Madiun Rekomendasikan Pembangunan Dihentikan

    “Pada periode yang sama 17 Desember 2020-4 Januari 2021, kami melayani 177.073 penumpang. Rinciannya, 87.808 penumpang turun dan 89.265 penumpang turun. Dengan rata-rata per hari melayani 9.319 penumpang,” kata Ixfan, Kamis (6/1/2022).

    Peningkatan penumpang ini didukung dengan jumlah KA yang beroperasi selama masa Nataru di wilayah Daop Madiun. Selama masa Nataru, dia menuturkan KA yang berjalan dari wilayah MAdiun sebanyak delapan perjalanan KA jarak jauh. Sedangkan KA yang melintas di wilayah Madiun sebanyak 38 perjalanan KA jarak jauh dan 26 perjalanan KA lokal.

    “Pada periode ini, kami mencatat tanggal puncak terjadi pada 2 Januari 2022 dengan volume 9.293 penumpang. Sedangkan rute yang menjadi favorit masyarakat yaitu relasi Madiun-Surabaya, Madiun-Yogyakarta, Madiun-Pasarsenen, Madiun-Lempuyangan, dan Madiun-Kiaracondong,” terang dia.

    Kisruh Pengadaan Laptop, Dewan Sarankan Pemkot Madiun Lebih Selektif Pilih Rekanan

    Lebih lanjut, Ixfan menuturkan selama periode 17 Desember 2021 sampai 4  Januari 2022, pihaknya mencatat ada 1.717 penumpang yang ditolak naik kereta api. Ada beberapa alasan ribuan penumpang itu ditolak naik kereta api, rinciannya 968 orang tidak PCR bagi yang berusia di bawah 12 tahun, 500 orang tidak rapid test antigen, dan 249 orang tidak vaksin Covid-19 untuk dosis pertama maupun kedua.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.