Soal Tudingan Wali Kota Risma Terkait Mobil PCR, Ini Jawaban Dokter Joni
Karena terlambat mengabarkan, akhirnya dia meminta kepada Pemkot Surabaya untuk menggunakan Mobil PCR tersebut Sabtu (30/5/2020).
Madiunpos.com, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah lantaran dua mobil PCR bantuan dari BNPB dialihkan. Dia kecew dengan Gugus Tugas Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
Di hadapan awak media, Wali Kota Risma nampak tak kuasa menahan emosinya saat mengontak BNPB melalui ponselnya di halaman Balai Kota Surabaya pada Jumat (29/5/2020).
"Enggak bisa kerja! Siapa yang enggak bisa kerja? Kalau ngawur nyerobot itu, siapa yang enggak bisa kerja," ujar Risma saat berbicara melalui telepon genggamnya.
Risma Kecewa, Mobil PCR Bantuan BNPB Digeser ke Daerah Lain
Dalam percakapan emosional tersebut, Risma berulang-ulang menyebut nama Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi.
"Ya... Lha iya gimana saya bilang gitu, Dokter Joni lagi... Dokter Joni lagi. Dia itu orang mana, pak? Saya bukan itu, saya karena minta, pak. Boleh dicek ke Pak Pramono, boleh ditanya ke Mbak Puan," sambungnya saat berbicara melalui telepon genggamnya.
Menjawab tudingan tersebut, Ketua Gugus Tugas Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengemukakan hal tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman.
Mobil PCR Bantuan BNPB Akan Tes Swab 50 Orang di Lamongan
Sudah Dirundingkan
Kita sudah rundingkan semuanya waktu malam, mobil ini mau dikirim ke mana. Ternyata, lanjutnya, identifikasi di Sidoarjo sudah menunggu lama sehingga kita kirimkan ke Sidoarjo seharian di sana.
"Hari kedua mobil sudah ada dua standby di rumah sakit darurat, sebelumnya sore kami sudah berkoordinasi, diskusi banyak sekali yang minta. Kemudian Tulungagung dan Lamongan juga banyak," katanya Jumat malam.
Tanggapi Risma, BPBD Jatim Jelaskan Kronologi Mobil PCR Bantuan BNPB
Joni mengatakan, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita saat itu juga menegaskan stafnya untuk menyampaikan apakah ada jadwal di Surabaya untuk tes swab.
Namun hal itu tak disampaikan sehingga membuat Mobil PCR di kirim ke Lamongan dan Tulungagung. "Bu Febria menugaskan staf-nya Bu Deny kalau ndak salah, tapi Bu Deny tidak menyampaikan hari ini acaranya Surabaya apa, sehingga mobil kita kirim ke Lamongan dan Tulungagung.
Ternyata pagi beliau telepon, 'saya minta mobilnya di Surabaya'," kata Joni.
Menikah di Kediri Saat Pandemi Covid-19, Tak Boleh Gelar Resepsi
Karena terlambat mengabarkan, akhirnya dia meminta kepada Pemkot Surabaya untuk menggunakan Mobil PCR tersebut Sabtu (30/5/2020). "Saya sudah bilang besok saja, karena sudah ada di sana, sudah janjian. Saya ngomongnya datar-datar saja," ucapnya.
Editor : Arif Fajar Setiadi
Baca Juga
- Menangani Orang Susah, Risma: Tanggung Jawab Mensos Berat
- Jika Ditawari Jokowi Jadi Mensos, Risma akan Istikharah Dulu
- Cegah Persebaran Covid-19, Risma Keluarkan 2 SE Jelang Libur Nataru
- Rayakan Kemenangan Eri-Armuji, Risma Nyanyi Surabaya Oh Surabaya
- Ultah Terakhir sebagai Wali Kota Surabaya, Risma Dapat Kejutan Istimewa
- Wow! Wali Kota Risma Tembus Massa Demonstran untuk Punguti Sampah
- Keluar Kota saat Long Weekend, Warga Surabaya Harus Tunjukkan Hasil Swab Negatif
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.