Anggota DPRD Gresik Jadi Penerima BLT, Mensos: Tanya Pemkab Kenapa

Mensos Juliari P. Batubara enggan berkomentar soal anggota DPRD Gresik jadi penerima BLT.

Anggota DPRD Gresik Jadi Penerima BLT, Mensos: Tanya Pemkab Kenapa Mensos Juliari P. Batubara. (suara.com)

    Madiunpos.com, GRESIK -- Penyaluran bantuan langsung tunai di Gresik, Jawa Timur, disorot. Ini karena terjadi penyimpangan dalam penyalurannya. Anggota DPRD Gresik, Hamzah Takim, terdata menjadi salah satu penerima BLT yang seharusnya untuk warga tak mampu.

    Menteri Sosial, Juliari P. Batubara, enggan berkomentar banyak mengenai kasus tersebut. "Silakan cek ke Pemkab Gresik, mengapa orang seperti beliau bisa terima bansos," ujar Juliari seperti dikutip madiunpos.com dari Suara.com, Jumat (8/5/2020).

    Sebagai informasi, Hamzah Takim terdaftar menjadi penerima bantuan langsung tunai atau BLT khusus orang miskin dari pemerintah. Nama Hamzah Takim masuk dalam data ulasan penerima BLT.

    Kasus Covid-19 Terus Naik, PSBB di Surabaya Raya Gagal?

    Data itu beredar di media sosial. Padahal sesuai peruntukan, BLT yang bersumber dari progam jaring pengaman sosial (JPS) itu untuk warga yang ekonominya lemah terdampak virus corona. Yakni warga yang kehilangan pekerjaan atau dipecat karena wabah virus corona.

    Data Pupuk Petani Tambak

    Hamzah Takim yang namanya diperbincangkan di media sosial, mengaku tidak tahu jika dirinya mendapatkan BLT orang miskin. Namun sesuai nama-nama yang disebutkan, dia menduga data itu berasal dari Dinas Perikanan Gresik.

    “Data itu data lama tahun 2015 yang mestinya digunakan untuk Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pengajuan pupuk untuk petani tambak,” katanya saaat dihubungi melalui selulernya, Sabtu (2/5/2020).

    Wali Kota Probolinggo Sumbangkan Gaji untuk Warga Terdampak Covid-19

    Kemudian terkait data yang tidak sesuai kriteria penerima bantuan, Hamzah menyebut Dinas Perikanan teledor. Apalagi ini berkaitan dengan bantuan terdampak virus corona. Mestinya pemerintah lebih teliti kembali agar tidak salah sasaran.

    “Dalam daftar itu juga ada nama-nama orang yang sudah meninggal. Jadi memang itu data lama yang tidak diperbarui,” jelasnya lagi.

    Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Gresik, Khoirul Anam, saat dikonfirmasi mengklaim jika data yang tersebar di publik itu salah. Pihaknya juga sudah melakukan klarifikasi kepada Bappeda Gresik.

    Dampak Covid-19, 377 Karyawan di Madiun Diberhentikan dan Dirumahkan

    "Iya benar itu data belum terverifikasi, kemarin penyuluh perikanan memberikan data lama. Saat ini data sudah kami perbaiki, orang yang menerima BLT memang warga yang terdampak," katanya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.