15 Juli, Ponpes di Ponorogo Mulai Terima Kedatangan Santri

Ponpes di Ponorogo akan menerima kedatangan para santri pada 15 Juli.

15 Juli, Ponpes di Ponorogo Mulai Terima Kedatangan Santri Pondok Pesantren Ngabar, Ponorogo, Jawa Timur. (detik.com)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Pondok pesantren (ponpes) di Ponorogo, Jawa Timur, akan mulai menerima kedatangan para santri pada 15-16 Juli 2020 atau awal pekan depan. Beberapa ponpes sudah menguji coba tatanan normal baru atau new normal sebelum menerima kedatangan santri.

    Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Ponorogo, KH Markaban, mengatakan seluruh pengasuh ponpes di Ponorogo siap menerapkan new normal. "FKPP sudah membuat surat resmi, santri masuk ponpes pada tanggal 15 atau 16 Juli dengan adanya surat pemerintah yang menyetujui," tutur KH Markaban, Jumat (12/6/2020), seperti dilansir detik.com.

    Akan ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi ponpes sebelum menerima kedatangan santri. Menurut Markaban, sebelum datang, para santri diminta isolasi mandiri selama 14 hari. Ini dibuktikan dengan adanya surat keterangan dari para orang tua. Selain itu harus ada surat sehat dari Dinkes maupun Puskesmas setempat.

    Dinas Pendidikan Ponorogo Sediakan Kuota 36 Kursi untuk Anak Nakes dalam PPDB SMAN

    Ponpes harus menyediakan tempat cuci tangan, menerapkan aturan wajib memakai masker, serta menjaga jarak antarsantri.

    "Untuk teknis kedatangan, ponpes besar seperti Ngabar maupun Gontor, santri akan dijadikan satu bus kemudian ke ponpes. Sedangkan ponpes kecil, santri diwajibkan diantarkan wali santri sendiri dengan kendaraan pribadi," imbuh Markaban.

    Salah satu pimpinan Ponpes Walisongo Ngabar, KH Muhammad Ihsan, mengatakan sudah menerapkan uji coba new normal kepada 300 santrinya. "300 santri ini sejak awal tidak pulang, mereka sudah menerapkan hidup new normal. Sejak Sabtu (6/6/2020) lalu di kelas para santri duduk berjarak, di asrama juga berjarak, waktu makan pun berjarak," terang Ihsan.

    Dianggap Berhasil, Uji Coba New Normal di Ponorogo Bakal Diperluas

    Wajib Rapid Test

    Sedangkan untuk jam pelajaran, lanjutnya, hanya berlangsung tiga jam pelajaran. Semua santri maupun guru menggunakan masker. Sebelum masuk kelas juga diwajibkan cuci tangan.

    "Bahkan para guru yang datang menggunakan sepeda motor juga disemprot dengan desinfektan," papar Ihsan.

    Sementara itu, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, mewajibkan para santri untuk melaksanakan rapid test di tempat asal masing-masing sebelum kembali ke pondok. "Santri yang berasal dari Ponorogo kita beri subsidi untuk ikut rapid test di rumah sakit," jelas Ipong.

    Alhamdulillah, Ponorogo Kini Sudah Berubah Jadi Zona Kuning Covid-19

    Sebab, lanjut Ipong, warga yang hendak keluar kota memang diwajibkan mencari surat keterangan hasil rapid test.

    "Ini kita beri subsidi supaya wali santri tidak keberatan," pungkas Ipong.

    Sebagai informasi, Ponorogo merupakan salah satu kota santri di Jawa Timur. Ada 92 [onpes resmi di bawah naungan Kemenag di Kabupaten Reyog ini. Total santrinya ada 24.700 anak.

    Pandemi Covid-19 Bikin Anggaran Pilkada Ponorogo 2020 Membengkak



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.