Gara-Gara Ikut Tahlilan, 7.000-an Warga Jabalsari Tulungagung Dikarantina

Sekitar 7.000-an warga Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, dikarantina seusai mengikuti tahlilan di desa setempat.

Gara-Gara Ikut Tahlilan, 7.000-an Warga Jabalsari Tulungagung Dikarantina Sebanyak 7.000 orang warga Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung dikarantina karena takut tertular virus corona. (Suara.com)

    Madiunpos.com, TULUNGAGUNG -- Sekitar 7.000-an warga Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dikarantina setelah menghadiri tahlilan kematian salah satu warga setempat.

    Karantina itu dilakukan menyusul adanya penyebaran lokal virus corona atau Covid-19 di wilayah tersebut. Ribuan warga tersebut dilarang keluar rumah. Sejumlah jalan tikus sudah ditutup dengan kayu melintang agar tidak ada kendaraan yang bisa lalu lalang. Sedangkan jalan utama masih dengan dalam proses persiapan.

    "Nanti anggota TNI dan Polri tentu akan berjaga di sana. Paling tidak estimasi kita akan ada anggota yang diterjunkan sekitar 60 sampai 70 orang," kata Wakapolres Tulungagung, Kompol Yoghi Hadisetiawan, Kamis (23/4/20), seperti dikutip Madiunpos.com dari suara.com.

    Yang Lain Terpukul, Pasutri Jombang Ini Justru Raup Rp10 Juta/Bulan Meski #dirumahaja

    Peetugas keamanan mendata jumlah lokasi yang perlu dijaga. Hal ini untuk memastikan tidak ada warga yang keluar masuk ke Jabalsari. Penjagaan ini akan dilakukan efektif per Jumat (24/4/2020) ini.

    "Ini kita lakukan biar penyakit yang di dalam tidak keluar dan yang di luar tidak masuk ke dalam," ungkap Yoghi.

    Adanya Pasien Corona

    Pemberlakuan karantina wilayah di Desa Jabalsari ini diawali adanya warga terpapar virus corona dari klaster tiga. Saat itu pasien sedang menunggu orang tuanya yang sedang sakit di RSUD dr. Iskak Tulungagung. Setelah orang tuanya meninggal, pasien lalu menggelar tahlilan, mengundang banyak orang untuk datang ke rumahnya. Belum genap hari ketujuh, pasien menderita sakit lalu dirawat di RSUD dr. Iskak dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).

    #Kamismisteri: Lima Tempat Angker Di Jawa Timur, Berani Datang?

    Beberapa hari dirawat, pasien dinyatakan sembuh secara klinis. Pasien lalu pulang ke Jabalsari. Beberapa hari kemudian, hasil swab keluar dan menyatakan pasien positif covid-19. Petugas lalu melakukan tracing dan warga menjalani rapid test.

    "Hasilnya ada enam warga yang dinyatakan positif dari hasil rapid test," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kabupaten Tulungagung, Sukadji.

    Hasil tracing lainnya, ternyata warga yang menganggap sepele Covid-19 masih menggelar tradisi megengan atau kenduri sebelum memasuki bulan Ramadan. Alhasil, tujuh orang lainnya dinyatakan positif dari hasil rapid test sehingga total ada 13 warga yang kemudian dikarantina dan berstatus PDP.

    Jalanan Sepi, Juragan Magetan Ini Naik Sapi Ke Alfamart

    Tak ingin meluas, Pemkab Tulungagung memutuskan karantina wilayah untuk Desa Jabalsari. Terbaru, enam ratus orang telah menjalani rapid test.

    Pemkab Cukupi Kebutuhan Warga

    Menurut Sukadji, selama masa karantina, seluruh kebutuhan makanan warga akan dicukupi. Pemkab juga akan membangun dapur umum.

    Tidak seluruh warga nantinya menjalani rapid test. Warga dengan kriteria tertentu yang akan diwajibkan menjalani rapid test. Salah satunya yang memiliki orang renta di rumahnya.

    Tambah Lagi, Total 56 Santri Temboro Asal Ponorogo Yang Diisolasi

    Sukadji belum bisa menyebutkan besaran anggaran yang disiapkan mengingat petugas masih terus memutakhirkan kebutuhan yang harus dicukupi.

    "Anggarannya menyesuaikan, kami masih belum bisa menyebutkan berapa alokasinya. Kalau misalnya kurang nanti ditambah. Sampai kapan? Ya sampai kondisinya membaik. Paling tidak selama satu bulan," tegasnya.

    Desa Jabalsari dihuni sekitar 1.900 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sekitar 7.000 jiwa. Pemdes Jabalsari juga sudah melakukan sosialisasi kepada warga soal karantina ini. Sejumlah jalan tikus dan gang sudah ditutup demi memastikan warga tidak keluyuran.

    Satu Warga Kota Madiun Positif Dalam Rapid Test

    "Kita minta difasilitasi kebutuhan seperti pangan, tempat karantinanya, sama alat pelindung dirinya," jelas Mahmud, Kepala Desa Jabalsari.

    Ia menambahkan, agar warga patuh mengisolasi diri di rumah, Pemdes dengan bantuan pihak keamanan akan melakukan patroli dan mendirikan pos ronda.

    "Linmas semuanya sudah kami siapkan. Nanti stakeholder dan sukarelawan juga ikut membantu. Ada tiga sekolah yang bisa kita fungsikan sebagai lokasi karantina," jelas Mahmud.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.