KEMARAU 2015 : Begini Susahnya Warga Madura Hadapi Kekeringan

KEMARAU 2015 : Begini Susahnya Warga Madura Hadapi Kekeringan Ilustrasi kekeringan. (JIBI/Solopos/Dok.)

    Kemarau 2015 membuat sebagian warga Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jatim harus berjalan kaki mencari air bersih sejauh 4 km.

    Madiunpos.com, MADURA — Dampak kekeringan selama musim kemarau 2015 mendera warga Pulau Madura. Warga Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur (Jatim) misalnya, terpaksa berjalan kaki sejauh 4 km demi mendapat air bersih.

    Kemarau 2015 mengharuskan warga Pagagan rajin membawa dua jeriken bervolume 20 liter untuk menampung air yang mereka peroleh dari sumur di Dusun Peninggin yang masih berada di Desa Pagagan. Sulitnya memperoleh air semakin mereka rasakan saat harus mengantre selama tiga sampai lima jam di sumber air tersebut.

    “Setiap hari saya harus jalan kaki, soalnya mau beli tidak punya uang," kata Fatha, salah seorang warga Dusun Soro, Pagagan, Rabu (5/8/2015) seperti diberitakan Okezone.

    Fatha menuturkan bantuan air bersih yang disalurkan ke Desa Pagagan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga selama musim kemarau 2015. “Air besih bantuan dari pemerintah terbatas, warga masih harus mencari air lagi untuk memenuhi sehari-hari," ujar Fatha.

    Banyuwangi Tanam Padi
    Kondisi terbalik terjadi di Banyuwangi selama musim kemarau 2015. Seperti diberitakan Detik.com, memasuki musim kemarau tanam kedua, kelompok tani Sadar Lestari di Desa Blambangan, Muncar, Banyuwangi meraup berkah hingga 35% saat musim panen raya padi hibrida.

    Ketua Kelompok Tani Sadar Lestari, Siswanto, menyebut, pada musim tanam padi sebelumnya hasil panen maksimal yang dihasilkan biasanya hanya berkisar 4,7 hingga 5,5 ton per hektar. Namun, selama musim kemarau 2015 ini dengan penerapan tanam jajar legowo, hasil panen padi bisa meningkat dan mencapai 7,5 ton per hektar.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.