Kreatif! Siswa SD Ubah Lumpur Lapindo Jadi Sabun Antibakteri
Bocah kelas V SD di Sidoarjo mampu berkreasi dengan lumpur lapindo dan lidah buaya menjadi sabun antibakteri yang berguna.
Madiunpos.com, SIDOARJO – Siswa kelas V SDN Pakis 5, Sidoarjo, bernama Sarlita Zahra menghabiskan waktunya di rumah untuk membudidayakan lidah buaya serta berkreasi dengan tanama tersebut. Dikombinasikan dengan lumpur Lapindo, ia berhasil membuat sabun antibakeri dari lidah buaya.
Seperti dikutip dari detik.com, Jumat (7/8/2020), produk tersebut ia beri nama Satora (sabun tanah thaharoh aloevera). Sarlita mengatakan kandungan lumpur lapindo pada sabun tersebut yang berupa bentonic, kaolin, serta granit dipercaya dapat mematikan bakteri.
Sarlita mengaku tercetus ide membuat sabun antibakteri dari campuran lidah buaya dan lumpur lapindo berkat tantangan dari seorang teman ayahnya. Teman sang ayah merupakan seorang dokter hewan. Ia menantang Sarlita untuk membuat produk yang dapat menyucikan serta membasmi kuman dan bakteri.
Mau Bikin Konten Podcast ala Milenial? Perhatikan Tips Berikut!
“Setelah mereka [dokter hewan] memegang hewan seperti anjing kan terkena najis, belum lagi kalau ada bakterinya. Akhirnya saya membuat Satora, selain untuk menyucikan juga bisa membunuh kuman,” jelas Sarlita.
Untuk membuat sabun anti bakteri diperlukan bahan-bahan berupa base soap, daging lidah buaya, lumpur sidoarjo, dan pewangi kosmetik. Setelah bahan sudah didapat, base soap terlebih dahulu dicairkan. Kemudian, lumpur lapindo dicuci hingga bersih kemudian dikeringkan dan dihaluskan.
Setelah itu, daging lidah buaya diaduk menggunakan blender hingga halus. Selanjutnya, semua bahan-bahan dicampurkan ke dalam cetakan dan diangin-anginkan selama 18 jam. Sabun pun siap digunakan.
Bagaimana Rasanya Punya 100 Istri dan 500 Anak? Tanya Pria Ini
Sabun antibakteri ini karya bocah SD ini dijamin keampuhannya. Sebab, Satora telah diuji lab dengan standar internasional (ISO). Hasilnya, sabun memiliki kadar PH-9 yang ampuh membunuh kuman serta bakteri.
Bikin produk lain
Selain untuk membuat sabun antibakteri, Sarlita juga memanfaatkan tanaman lidah buayanya untuk menghasilkan produk lainnya. Ia mengolah lidah buaya menjadi berbagai jenis produk seperti hand sanitizer, pupuk cair, pestisida, magot, stik aloevera, puding, permen, sirup, nata de coco aloevera, serta masker.
Ia mengatakan akan terus membudidayakan tanaman lidah buaya serta memanfaatkannya untuk produk yang berguna bagi masyarakat. “Ke depan, saya akan terus mengembangkan produk dan membudidayakan tanaman lidah buaya. Saya juga akan membuat sabun untuk kutu kucing. Semoga produk saya dapat bermanfaat untuk masyarakat,” ungkap Sarlita.
Dua jempol buat Sarlita. Keren!
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Semburan Lumpur Lapindo Keluarkan Gas Metana Terbesar di Bumi
- Warga Tanggulangin Waswas Tanggul Penahan Lumpur Sidoarjo Ambles
- Gedung SD Bakal Disulap Jadi Museum Geopark Lumpur Sidoarjo
- Menteri PUPR Ajukan Rp1,5 Triliun Untuk Ganti Rugi Lumpur Lapindo, Korban Berharap Segera Direalisasikan
- Mahasiswa UI Bikin Lumpur Lapindo Jadi Batu Bata Ramah Lingkungan
- Warga Madiun Kreasikan Karung Goni Jadi Usaha Kerajinan Tangan
- LUMPUR LAPINDO : Gubernur Minta Lapindo Tak Bor Sumur Baru
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.