Madiun Zona Merah Meski BOR RS Hanya 30%, Ini Penjelasan Wali Kota

Angka kasus positif Covid-19 di Kota Madiun menunjukkan penurunan.

Madiun Zona Merah Meski BOR RS Hanya 30%, Ini Penjelasan Wali Kota Wali Kota Madiun, Maidi, saat diwawancara wartawan seusai menjemput warga isoman ke ruang isolasi terpadu di Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Senin (23/8/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Angka kasus positif Covid-19 di Kota Madiun menunjukkan penurunan. Hal itu terlihat dari jumlah bed occupancy ratio (BOR) atau angka keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 mengalami penurunan, kini tinggal 30%.

    Data dari Satgas Covid-19 Kota Madiun, Minggu (22/8/2021), kasus positif baru bertambah 36 orang, pasien sembuh bertambah 91 orang, dan pasien meninggal dunia bertambah enam orang. Sedangkan kasus aktif mencapai 450 orang.

    Dengan penurunan kasus itu, ternyata tidak mengubah warna zona merah Kota Madiun. Selain itu, Kota Madiun menjadi salah satu daerah yang masih memberlakukan PPKM Level 4.

    Perjuangan Tiwi, Potret Ibu Pekerja yang Sukses Berikan ASI Eksklusif saat Pandemi Covid-19 (Bagian 1)

    Menanggapi hal itu, Wali Kota Madiun Maidi menjelaskan saat ini BOR rumah sakit di Kota Madiun memang 30%. Namun, hal itu tidak bisa langsung menjadikan status zona merah berubah menjadi zona oranye. Karena angka kematian pasien Covid-18 ternyata juga masih tinggi.

    “Kita zona merah dan masih berada di level 4. memang kenyataannya seperti itu,” kata dia saat diwawancara wartawan, Senin (23/8/2021).

    Dia menjelaskan tempat tidur Rumah Sakit Lapangan Asrama Haji  sebanyak 182 dan saat ini hanya terisi 49 bed saja. Meski demikian, dia mengaku tidak bangga ketika bed rumah sakit kosong. Tetapi ternyata banyak warganya yang sakit.

    Perjuangan Tiwi, Potret Ibu Pekerja yang Sukses Berikan ASI Eksklusif saat Pandemi Covid-19 (Bagian II)

    Untuk itu, kata Maidi, pemkot menggencarkan membawa warga yang sedang isolasi mandiri supaya dirawat di ruang isolasi terpadu.

    Menurutnya, lebih baik BOR rumah sakit tinggi, tetapi kenyataan sebenarnya masyarakat sehat. Salah satu indikatornya angka kematian turun.

    “Jangan sampai BOR kita 30%, kita sennag. Warnanya berubah. Tetaoi satu bulan lagi naik lagi,” ujarnya.

    Maidi menegaskan pemerintah akan memperkuat tracing dan testing ketika ada warga yang terpapar. Semisal di satu titik ada warga yang positif, maka petugas harus mencari 15 orang yang harus ditracing.

    Perjuangan Tiwi, Potret Ibu Pekerja yang Sukses Berikan ASI Eksklusif saat Pandemi Covid-19 (Bagian III-Habis)

    “Dari hasil tracing ini, tentu BOR akan tinggi lagi. Merah lagi tidak apa-apa. Tapi kan masyarakatnya sehat. Sehingga suatu saat, BOR kosong, karena masyarakatnya memang sehat. Warnanya akan terus menurun, oranye, kuning, hingga hijau,” jelas dia.

    Untuk saat ini, Maidi menegaskan memang ada sedikit pelonggaran. Seperti beberapa jalan yang awalnya ditutup, mulai dibuka.

    “Kuncinya hanya disiplin protokol kesehatan. Semua kegiatan ayo jalan. Orang-orang ini pada protes, tetapi disuruh disiplin prokes tidak mau,” kata Maidi.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.