Peringati Isra Miraj, Warga Madiun Gelar Tradisi Gembrungan

Peringatan Isra Miraj di Kabupaten Madiun dilakukan dengan menggelar tradisi gembrungan.

Peringati Isra Miraj, Warga Madiun Gelar Tradisi Gembrungan Warga di Dusun Koripan, Desa Jogodayuh, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, menggelar tradisi gembrungan untuk memperingati Isra Miraj, Minggu (27/2/2022) malam. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Peringatan Isra Miraj di Kabupaten Madiun dilakukan dengan menggelar tradisi gembrungan. Tradisi ini bahkan telah dilakukan secara turun temurun sejak tahun 1957.

    Tradisi ini masih dilakukan warga di Desa Jogodayuh, Kecematan Geger, Kabupaten Madiun. Puluhan warga berkumpul di musala desa setempat menggelar tradisi itu, Minggu (27/2/2022) malam.

    Sejumlah orang membawa alat musik gembrung, tuntung, dan lainnya. Selain membunyikan alat musik itu, warga juga berselawat nabi. Warga mengenakan pakaian adat Jawa saat menggelar tradisi itu.

    Ketua kelompok Kalimasada Ranting Koripan, Mashuri, mengatakan tradisi gembrungan ini digelar untuk mengingat peristiwa sakral yang dialamai Nabi Muhammad SAW, yakni Isra Miraj. Dalam peristiwa itu, nabi diperintahkan oleh Allah SWT untuk melaksanakan ibadah salat wajib lima waktu.

    Libur Panjang, Pengunjung Madiun Umbul Square Terkerek Naik

    “Kegiatan ini untuk memperingati Isra Miraj. Selain itu, kegiatan ini juga untuk nguri-nguri tradisi yang sudah ada sejak dulu,” kata dia.

    Mashuri menyampaikan tradisi gembrungan mulai ada di Dusun Koripan sejak tahun 1957. Sebenarnya, tradisi gembrongan ini bukan hanya dilaksanakan pada saat bulan Rajab saja. Tetapi, sepekan sekali diselenggarakan. Namun pada bulan Rajab, hampir setiap hari tradisi gembrongan digelar dan puncaknya pada malam peringatan Isra Miraj.

    Bukan hanya itu, warga yang mengikuti tradisi tersebut kemudian memotong tumpeng dan makan bersama.

    Diduga Hina Menag Yaqut, GP Ansor Madiun Laporkan 2 Pemilik Akun WA ke Polisi

    “Kitab selawat yang dibaca yaitu Khotaman Nabi. Kalau kita dengar dan kita baca, selawat ini berisi tentang syariat, tauhid, dan tasawuf,” jelasnya.

    Dalam tradisi ini, masyarakat berharap syafaat dari Nabi Muhammad. Tradisi ini juga dijaga masyarakat setempat dan akan dilanjutkan kepada generasi penerus.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.