Porang, KUR, dan Kesejahteraan Petani di Madiun (Bagian 2)

Komoditas porang saat ini menjadi andalan ekspor Indonesia, kondisi itu membuat para petani porang di Madiun mendapatkan dampak positifnya.

Porang, KUR, dan Kesejahteraan Petani di Madiun (Bagian 2) Petani menanam bibit porang di Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Selasa (19/10/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Ketua Perkumpulan Petani Porang Indonesia (Peporindo), Wisdianto menuturkan jumlah petani porang di Kabupaten Madiun dalam dua tahun terakhir memang meningkat drastis. Pria yang juga petani porang di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, itu menuturkan lahan yang ditanami poraang pada akhir 2020 mencapai 5.200 hektare.

    Lahan seluas 5.200 hektare itu tersebar di 41 desa se-Kabupaten Madiun. Dengan luas lahan dan jumlah petani berbeda-beda.

    “Awalnya hanya ada 12 desa yang warganya menanam porang. Tapi saat ini sudah ada 41 desa yang tersebar di berbagai kecamatan,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (31/10/2021).

    KUR porang yang dikucurkan dari perbankan, lanjut pria yang akrab disapa Antok itu, benar-benar membantu perekonomian petani porang. Dengan syarat mendapatkan bantuan permodalan yang mudah, petani bisa menanami lahan yang dimiliki dengan benih porang.

    Tertarik Kembangkan Porang, Pemprov Jateng Borong Benih Varietas Madiun-1

    Antok menyebut lonjakan jumlah petani dan lahan yang ditanam porang terjadi mulai 2019. Hal ini setelah perbankan mulai masuk dengan menawarkan permodalan KUR.

    Kondisi itu sesuai dengan data dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun yang menyebut setiap tahun lahan yang ditanami porang meningkat terus. Pada 2016, lahan yang ditanami porang hanya 1.484 hektare dan pada 2019 naik drastis menjadi 3.465 hektare dan pada 2020 bertambah menjadi 5.263 hektare.

    Menurutnya literasi para petani terhadap bantuan permodalan perbankan sudah mulai terbangun. Para petani sudah tidak anti terhadap permodalan dari perbankan. Masuknya KUR Porang ini memiliki arti penting, sehingga para petani bisa terbebas dari cengkeraman penjualan dari sistem ijon.

    Rokok Ilegal Rugikan Negara, Masyarakat Madiun Diminta Awasi Peredaran Rokok Ilegal

    “Dulu sebelum adanya KUR, petani porang ya menjualnya dengan sistem ijon. Tentu dengan harga yang sangat rendah. Petani tidak punya daya tawar untuk menentukan harga yang menguntungkan,” jelasnya.

    Muncul Desa Jutawan

    Wawan menuturkan pertanian porang memiliki dampak nyata untuk kesejahteraan masyarakat desa. Dalam lahan satu hektare, para petani bisa mendapatkan hasil lebih dari Rp80 juta sekali musim tanam. Tanaman porang memiliki tiga hasil panen yang memiliki nilai ekonomi, umbi porang produksi, umbi porang benih, dan benih katak.

    Dengan hasil tersebut, kata dia, saat ini banyak petani yang lebih berdaya dengan bertani porang. Hal itu terlihat dari para petani yang bisa memperbaiki rumah dan membeli kendaraan baru.

    “Kemarin ada petani porang di sini yang hasil panennya bisa buat beli mobil seharga Rp80 juta. Hasil panen sebelumnya digunakan untuk memperbaiki rumah,” kata dia.

    4 Rumah di Madiun Disatroni Maling, Warga Sempat Kejar Mobil Pelaku

    Wawan mengklaim kondisi perekonomian petani di desanya pun semakin membaik setelah mereka menanm porang. Hasil tanaman porang yang mencapai puluhan juta rupiah itu bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

    Kondisi serupa tidak hanya terjadi di Desa Bodag, tetapi juga di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan. Para petani di desa itu kini juga merasakan manisnya hasil porang. Wisdianto mengatakan saat ini di desanya ada sekitar 700 petani yang menanam porang. Lahan yang ditanami porang pun mencapai 800 hektare.

    Antok menyebut hasil dari penanam porang untuk lahan satu hektare bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Sehingga saat ini para petani di desanya bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan hasil porang.

    “Uang dari hasil porang ini, oleh warga digunakan untuk membeli tanah dan ditabung. Kalau di desa saya jarang yang digunakan untuk membeli mobil,” kata dia.

    Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengatakan tanaman porang ini benar-benar memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di Madiun. Pemerintah, kaitannya dengan pengembangan porang ini mempersiapkan lahan beserta menyiapkan modal melalui perbankan.

    “Sebelumnya lahan yang ditanami porang hanya sekitar 1.000 hektare. Tapi saat ini ada sekitar 6.000 hektare lahan yang ditanami porang,” kata dia beberapa waktu lalu.

    Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing tersebut menyampaikan satu-satunya benih porang yang telah tersertifikasi ada di Madiun, yakni varietas Madiun-1. Menurutnya, porang tersertifikasi ini harus dipertahankan dan dijaga sebagai investasi jangka panjang.

    Untuk itu, dia meminta kepada para petani untuk menjaganya dengan memperhatikan pupuk yang digunakan. Yakni dengan pupuk organik.

    “Jadi, dorongannya petani porang juga memelihara hewan ternak. Sehingga kotoran dari hewan ternak bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik tanaman porang,” katanya. (Bersambung)



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.