Refleksi Satu Tahun Kepemimpinan Maidi-Inda Raya di Kota Madiun, Wabah Corona Jadi Tantangan

Tahun pertama kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun, Maidi dan Inda Raya, diwarnai tantangan merebaknya wabah corona.

Refleksi Satu Tahun Kepemimpinan Maidi-Inda Raya di Kota Madiun, Wabah Corona Jadi Tantangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun, Maidi dan Inda Raya. (Istimewa/Pemkot Madiun)

    Madiunpos.com, MADIUN — Kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madium, Maidi dan Inda Raya Ayu Miko Saputri, sudah menginjak satu tahun pada 29 April 2020. Waktu yang terasa singkat dan penuh tantangan bagi keduanya.

    Satu tahun kepemimpinan Maidi-Inda ini bertepatan dengan terjadinya pandemi virus corona atau Covid-19. Di tengah situasi prihatin, pasangan orang nomor satu dan orang nomor dua di Pemkot Madiun ini melakukan refleksi satu tahun kepemimpinan mereka secara sederhana.

    Maidi dan Inda berusaha keras meyakinkan masyarakat Kota Madiun untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi pandemi Covid-19. Yang terpenting masyarakat mematuhi berbagai larangan dan anjuran terkait penanganan Covid-19.

    Pusat Kuliner Madiun Mulai Dibangun, Bisa Tampung 400 Pedagang

    Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkot Madiun dalam melindungi masyarakatnya. Hingga hari ini, Selasa (5/5/2020), Kota Madiun masih menjadi zona hijau. Tidak ditemukan kasus positif Covid-19 di Kota Madiun. Padahal, secara geografis Kota Madiun dikelilingi daerah zona merah Covid-19.

    Wali Kota Maidi mengakui di tahun pertamanya memimpin Kota Madiun beragam tantangan dan hambatan yang dihadapi. Selalu ada dinamika saat menjalankan roda pemerintahan. Menjelang satu tahun kepemimpinannya, tiba-tiba pandemi Covid-19 menerpa.

    “Memang tidak sampai di Kota Madiun kala itu. Namun, dampaknya jelas terasa. Pemerintah pusat mengambil kebijakan-kebijakan khusus untuk menanggulanginya. Otomatis pemerintah daerah mengikuti. Salah satunya kebijakan social distancing. Kita diminta untuk jaga jarak dan lebih baik berdiam diri di rumah,” kata Maidi.

    Buruh Madiun Bagikan Sembako Saat Peringatan Hari Buruh 2020

    Fokus Berubah

    Pandemi Covid-19 berimplikasi pada rencana kerja yang telah dibuat oleh Pemkot. Bulan Maret merupakan akhir triwulan pertama dan April masuk triwulan berikutnya. Dia menyebut April merupakan bulan dimulainya pembangunan. Karena pada awal tahun, biasanya pemerintah masih menyelesaikan urusan administrasi, menyiapkan laporan pertanggungjawaban tahun lalu, serta persiapan urusan lelang dan sebagainya.

    “Pada triwulan pertama masih musim hujan, sehingga pembangunan fisik tidak akan maksimal saat itu. April menjadi bulan ideal untuk memulai itu semua,” kata Wali Kota.

    Banyak rencana pembangunan yang akan dimulai pada April. Namun, karena ada wabah, sebagian pekerjaan akhirnya tertunda. Fokus utama pemerintah adalah menyelamatkan warganya dari wabah.

    Kini Lewat Jl. Pahlawan Kota Madiun Wajib Pelan Dan Bermasker

    Pemerintah daerah juga diminta untuk merealokasi anggaran tahun ini untuk percepatan penanggulangan Covid-19. Hingga beragam kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang banyak langsung dibatalkan. Perjalanan dinas ASN juga dipangkas.

    Realokasi anggaran tahun 2020 ini akhirnya selesai dan terkumpul dana senilai Rp25 miliar untuk penanggulangan Covid-19 di Kota Madiun. “Anggaran itu cukup. Itu sudah dihitung berdasar luasan wilayah dan jumlah penduduk,” ujarnya.

    Anggaran tersebut digunakan salah satunya untuk pengadaan 7.478 paket sembako dari Bulog. Paket sembako ini disalurkan sebagai bantuan bagi pekerja informal terdampak Covid-19 yang belum tersentuh bantuan.

    Mudik dari Zona Merah, Pria Madiun Ini Inisiatif Minta Dikarantina

    Di luar itu, ada bantuan yang sudah lebih eksis seperti bantunan pangan non-tunai (BPNT) daerah untuk 3.638 keluarga, BPNT pusat untuk 4.521 keluarga, dan 10.000 penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah pusat.

    Kepedulian Sosial Tinggi

    Sisi positif dari adanya pandemi ini adalah meningkatnya kepedulian sosial warga. Maidi menilai kepedulian masyarakat Kota Madiun cukup tinggi untuk membantu sesama yang kesulitan. Hal itu terlihat dari banyaknya donasi dari masyarakat yang masuk ke Pemkot.

    “Saya tidak pernah menyangka, kepedulian masyarakat begitu besar untuk sesamanya. Beginilah perang melawan Covid-19 di Kota Madiun. Yang berperang bukan hanya pemerintah. Bukan hanya MaDa (Maidi-Inda). Tetapi semua kita gerakkan. Masyarakat tidak hanya ikut berdonasi, tetapi juga saling mengawasi. Setiap ada kecurigaan langsung dilaporkan,” jelasnya.

    PT KAI Bagikan 700 Paket Sembako Kepada Warga dan Pekerja di Stasiun Madiun

    Meski nihil kasus Covid-19, Maidi menegaskan pihaknya terus menggencarkan langkah-langkah antisipasi agar tak ada warganya yang terjangkit. Masyarakat diminta lebih tertib dan disiplin. Masyarakat diminta untuk melakukan segala sesuatu dengan mengedepankan keselamatan diri. Selalu mengenakan masker sebagai pengaman pertama. Jaga jarak dan rutin melakukan cuci tangan pakai sabun.

    Harapannya, Kota Madiun akan terus zero Covid-19 sampai pandemi ini berakhir. (ADV)



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.