Ricuh! Demonstran Surabaya Lemparkan Bom Molotov, Polisi Balas Tembakkan Gas Air Mata
Hujan gas air mata ditembakkan petugas kepolisian yang berjaga lantaran demonstran di Gedung Negara Grahadi Surabaya mulai anarkistis dengan melemparkan batu, bom molotov, dan petasan.
Madiunpos.com, SURABAYA – Aksi demonstran menolak Omnibus Law Cipta Kerja di Gedung Negara Grahadi Jl. Gubernur Suryo Surabaya ricuh. Ribuan pengunjuk rasa yang di antaranya terdiri atas mahasiswa dan pelajar ditembaki gas air mata dan peluru karet oleh polisi.
Dari pantauan detikcom, sekitar 10 mahasiswa terkapar terkena gas air mata dan satu orang terkena serempetan peluru karet di bagian betis kiri. Salah satu mahasiswa yang enggan disebut namanya mengaku terkena peluru karet saat berdiri di depan Gedung Negara Grahadi bersama rekan-rekannya.
"Iya tadi kena serempetan peluru karet," kata seorang mahasiswa laki-laki tersebut, Kamis (8/10/2020).
6 Menu Sarapan Paling Populer di Indonesia, Mana Favorit Anda?
Hujan gas air mata ditembakkan petugas kepolisian yang berjaga lantaran pendemo mulai anarkistis. Pendemo melempari pos Satpol PP di sebelah timur Gedung Grahadi dengan batu secara bertubi-tubi.
Demonstran sebelumnya merobohkan pagar Gedung Grahadi Surabaya. "Hee ayo he. Ayo majuo," kata seorang pendemo mengajak rekan-rekannya untuk melakukan pelemparan.
Lalu mereka menyerang petugas dengan bom molotov, batu, hingga petasan. Melihat massa yang semakin tak terkendali, petugas akhirnya menembakkan water canon.
Tak Melulu Soal Sayuran, Ini Dia 6 Pasar Unik di Madiun
Kemudian, petugas juga menangkap sejumlah pendemo yang diduga menjadi provokator kerusuhan. Sejumlah enam pendemo ditangkap polisi. "Awas awas awas," terang petugas saat membawa pendemo yang diduga provokator.
Blokade Jl. Ahmad Yani
Sebelumnya, ribuan serikat buruh se-Jatim memblokade Jl. Ahmad Yani Surabaya. Mereka berangkat mulai titik kumpul Bundaran Waru kemudian melanjutkan perjalanan ke lokasi utama Grahadi dan DPRD Jatim.
Ribuan orang memblokade Jl. Ahmad Yani dengan berjalan kaki dan menuntun sepeda motor. Beberapa orang tampak berorasi di atas kendaraan bak terbuka.
Demi Konten, Youtuber Ini Nekat Mukbang Sesajen Pesugihan di Hutan Angker
Massa mulau berjalan mulai dari Taman Pelangi Jemursari menuju Bundaran Waru. Sambil berjalan, ribuan massa menyanyikan lagu demokrasi dan sesekali berorasi soal tujuannya demonstrasi.
"Kami di sini memperjuangkan hak kami sebagai pekerja," kata orator di mobil, Kamis (8/10/2020).
Dari pantauan detikcom, sekitar satu jam massa memblokade Jl. Ahmad Yani. Tak lupa mereka saling bersahutan menyalakan klakson dan membawa bendera masing-masing serikat. Tak ada satupun kendaraan melintas karena jalanan sudah dikuasai buruh. Di belakang massa, terdapat ratusan mahasiswa memakai jas almamater dari beberapa kampus di Jatim.
Tugu Kartasura Diblokade Massa, Jalur Jogja-Solo-Semarang Lumpuh
Hingga pukul 15.50 WIB, para pendemo masih berkumpul di depan Gedung Negara Grahadi. Sementara polisi masih berada di lokasi.
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Demo Hari Perempuan Internasional di Malang Ricuh, Seorang Mahasiswa Jadi Tersangka
- Langgar Prokes, Demo Hari Perempuan Sedunia di Malang Berlangsung Ricuh
- Wow! Wali Kota Risma Tembus Massa Demonstran untuk Punguti Sampah
- Kecewa Tak Ditemui Khofifah, Massa Buruh Tolak Omnibus Law Bakar Kemenyan
- Tolak Omnibus Law, Massa Kembali Padati Kantor Gubernur Jatim
- Banyuwangi Demo Omnibus Law Lagi, 6 Demonstran Diciduk Polisi
- Ini Kata Ayah Siswi SMKN Ngawi yang Menggugat UU Ciptaker ke MK
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.