Ritual Gandakan Uang Rp120.000 Jadi Rp1 Miliar di Kuburan Dibubarkan Polisi

Kapolsek Jenggawah, AKP Makruf, mengatakan ritual yang digelar pada tengah malam itu dibubarkan lantaran selain tidak mematuhi protokol kesehatan, juga ada indikasi unsur penipuan.

Ritual Gandakan Uang Rp120.000 Jadi Rp1 Miliar di Kuburan Dibubarkan Polisi Ritual penggandaan uang di kuburan Jember dibubarkan polisi. (Suarajatimpost/Suara.com)

    Madiunpos.com, JEMBER- Sebuah ritual penggandaan uang digelar sejumlah orang di area kuburan di tengah sawah Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Peserta ritual dijanjikan uang Rp1 miliar dengan cara mendaftar dan membayar uang Rp120.000 lebih dulu. Setelah itu mereka mengikuti proses penarikan uang tersebut.

    Sayang, sebelum uang Rp1 miliar didapat, ritual tersebut buru-buru dibubarkan kepolisian setempat pada Rabu (27/1/2021) tengah malam.

    Peracik Bumbu Indomie Tutup Usia, Netizen: Terima Kasih Pahlawan Anak Indekos

    Kapolsek Jenggawah, AKP Makruf, mengatakan ritual yang digelar pada tengah malam itu dibubarkan lantaran tidak mematuhi protokol kesehatan. Selain itu juga ada indikasi unsur penipuan.

    "Kami mendapat informasi dari masyarakat  ada kegiatan ritual yang digelar di area makam yang ada di persawahan. Setelah kami cek ternyata benar, lalu kami beri imbauan untuk menghentikan kegiatannya. Namun mereka tidak mau. Akhirnya kami bubarkan karena mereka tidak mematuhi prokes, pengikutnya sebagian besar tidak mengenakan masker," kata AKP Makruf, seperti dikutip dari suara.com, Kamis (28/1/2021) pagi.

    "Dari informasi yang kami terima, mereka dijanjikan uang senilai Rp1 Miliar jika mengikuti ritual ini, dengan catatan harus membayar Rp120.000," ujarnya.

    Jangan Ditahan, Ini Bahaya Menahan Kentut untuk Kesehatan

    Kapolsek mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan hal-hal yang tidak masuk akal. Terlebih dengan iming-imingi serta syarat harus membayar dengan nominal tertentu.

    "Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan hal-hal yang tidak masuk akal, dan kami masih mendalami kasus ini, namun sejauh ini belum ada korban yang lapor ke kami," katanya.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.