Tikus Gajah Somali Sengi Ditemukan di Djibouti Setelah 50 Tahun Dikira Punah

Sekelompok peneliti menemukan lagi tikus gajah atau somali sengi (Elephantulus revoilii) di Djibouti.

Tikus Gajah Somali Sengi Ditemukan di Djibouti Setelah 50 Tahun Dikira Punah Tikus gajah jenis Somali Sengi (Istimewa/Dok. Houssein Rayaleh, Association Djibouti Nature)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Sekelompok peneliti menemukan lagi tikus gajah atau somali sengi (Elephantulus revoilii) di Djibouti. Sebelumnya, hewan mungil itu sempat dinyatakan hilang sejak lima dekade silam.

    Dikutip dari Suara.com, somali sengi kali terakhir terlihat sejak 1973. Global Wildlife Conservation menyampaikan Segala informasi tentang mamalia mini itu berasal dari 39 spesimen individu yang dikumpulkan berabad-abad lalu itu disimpan di museum.

    Kemudian, pada 2019, sekelompok ilmuwan dari Amerika Serikat dan Djibouti berangkat untuk mencari spesies tersebut. Ada petunjuk yang menyatakan makhluk itu mungkin bersembunyi di Djibouti. Kendati, hewan itu selama ini hanya ditemukan di Somalia.

    "Bagi kami yang tinggal di Djibouti, kami tidak pernah menganggap hewan ini 'hilang'. Tetapi penelitian baru ini membawa kembali Somali sengi ke dalam komunitas ilmiah yang kami hargai," kata ahli ekologi penelitian dan konservasionis dengan organisasi nirlaba Association Djibouti Nature, Houssein Rayaleh, seperti dilansir Live Science, Sabtu (22/8/2020).

    Ingat! Pengunjung Alun-alun Surabaya Kini Dibatasi 200 Orang

    Pasang Perangkap

    Penemuan itu bermula dari informasi hasil wawancara dan analisis tumpukan kotoran di lokasi kandidat. Peneliti juga mengumpulkan informasi dari penilaian medan dan potensi perlindungan.

    Para ahli lalu memasang 1.259 perangkap di 12 lokasi berbeda di seluruh kawasan berbatu. Pada perangkat itu peneliti memasang selai kacang, oatmeal, dan ragi.

    Hasilnya, para ilmuwan berhasil menangkap salah satu mamalia tersebut dalam perangkap pertama yang dipasang. Total, para ilmuwan menemukan 12 Somali sengi yang dapat dibedakan dari spesies serupa dengan jumbai rambut di ekornya.

    "Bagi Djibouti, ini adalah kejadian penting yang menyoroti keanekaragaman hayati yang luar biasa dari negara dan wilayah tersebut dan menunjukkan bahwa ada peluang untuk ilmu pengetahuan dan penelitian baru di sini," ujar Rayaleh.

    Terlibat Perkelahian, 2 Warga Makassar di Probolinggo Meninggal

    Para ilmuwan menemukan semua Somali sengi di permukaan berbatu, daerah yang biasanya tidak ramah bagi aktivitas manusia. Dengan kata lain, kemungkinan makhluk kecil itu tidak mungkin mengalami perusakan habitat oleh manusia.

    Melihat penemuan ini, para ilmuwan menyarankan agar Daftar Merah Spesies Terancam dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengubah status "kekurangan data" Somalia sengi saat ini menjadi "paling tidak memprihatinkan".

    Para ahli menyebut mereka harus bertindak cepat guna mencegah kepunahan yang akan segera terjadi. Penemuan ini sendiri telah dipublikasikan di jurnal PeerJ pada 18 Agustus.



    Editor : Cahyadi Kurniawan

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.