Anti-Mainstream! Pria di Madiun Ini Bikin Brem Rasa Daun Kelor
Kalau biasanya variasi brem didominasi rasa buah-buahan dan cokelat, tetapi apa jadinya jika brem dibuat dengan rasa daun kelor.
Madiunpos.com, MADIUN -- Kalau biasanya variasi brem didominasi rasa buah-buahan dan cokelat, tetapi apa jadinya jika brem dibuat dengan rasa daun kelor. Hal itu yang dibuktikan oleh seorang pengrajin brem dari Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.
Pengrajin brem itu adalah Romadhon, 40. Dia mencoba menciptakan variasi rasa baru brem dengan bahan herbal, daun kelor. Setelah melakukan berbagai percobaan, akhirnya ia berhasil meracik brem yang diberi ekstrak daun kelor.
Awak Madiunpos.com mencoba brem produksi Romadhon itu. Rasanya seperti brem pada umumnya, saat dimakan langsung mencair di mulut. Rasanya manis dan ada sedikit rasa asam. Selain itu, di brem ini pun ada rasa daun kelornya.
Pemkot Madiun Dukung Reaktivasi Jalur KA Madiun-Slahung
Kalau warna brem pada umumnya putih kekuning-kuningan, tetapi untuk brem kelor ini warnanya lain. Yakni putih kehijau-hijauan.
Bagi yang belum tahu, Desa Kaliabu merupakan desa produsen brem di Kabupaten Madiun. Hampir seluruh brem yang ada di wilayah ini diambil dari Desa Kaliabu.
Romadhon mengatakan pembuatan brem kelor ini tidak ada bedanya dari pembuatan brem pada umumnya. Pembedanya hanya ada di pencampuran serbuk ekstrak daun kelor.
“Untuk pembuatan bremnya sama, mulai dari ketan dimasak sampai matang. Terus diberi ragi sampai jadi sari ketannya. Kemudian diberi serbuk daun kelor,” kata dia saat ditemui di rumahnya, Sabtu (21/11/2020).
Bapak dua anak ini menceritakan sebenarnya ia telah memproduksi brem daun kelor sejak 2017 lalu. Tetapi, brem jenis ini tidak terlalu laku di pasaran.
Kafe di Kota Madiun Terbakar, Ini Penyebabnya
Masyarakat masih terngiang dengan mitos daun kelor yang biasanya digunakan untuk memandikan jenazah. Padahal daun kelor ini memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh. Daun kelor kaya akan antioksidan dan senyawa tanaman bioaktif.
“Kandungan kelor di brem ini juga tidak hilang. Itu sudah kami buktikan setelah diuji di laboratorium di Surabaya,”ujar Romadhon.
Dia mengungkapkan ide pembuatan brem daun kelor ini berawal dari permintaan seorang kiai Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa (Pomosda) Nganjuk, Jawa Timur. Hal ini karena pondok tersebut sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan tanaman herbal, termasuk daun kelor.
Mulai dari Fenomena Blue Fire, Inilah Beberapa Fakta Menarik Tentang Kawah Ijen
Saat ini sebagian besar produksi brem kelornya dijual di Pomosda Nganjuk. Sedangkan untuk di wilayah Madiun, brem kelor ini belum begitu diminati.
“Ya karena itu mitos tentang daun kelor ini kan ada sisi mistisnya. Sales yang biasanya menjualkan produk saya juga tidak berani mengambil brem kelor. Padahal di Nganjuk, brem kelor ini sangat laku,” katanya.
Meski demikian, Romadhon tidak langsung menghentikan produksi brem kelor ini. Menurutnya justru di sini tantangannya untuk mengenalkan produk brem herbal tersebut.
Dia meyakini ketika masyarakat tahu manfaat daun kelor pasti mau menikmati brem varian rasa ini.
Kisah Malang Kakek Basri Diseret ke Aspal Gara-Gara Minta Rokok
Untuk harga brem kelor ini, lanjutnya, memang lebih mahal dibandingkan brem lainnya. Untuk harga satu bungkus berisi satu keping brem kelor dihargai Rp2.500, sedangkan untuk brem originial harganya Rp4.000 untuk satu bungkus berisi tiga keping.
“Untuk brem kelor ini, saya membuatnya sepekan sekali. Sekitar 500 keping dalam sekali produksi,” ujar Romadhon.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
- Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Indekos Madiun
- Jadi Pengedar Sabu di Madiun, 2 Anggota Polisi Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara
- Gandeng Google Indonesia, Pemkot Madiun Latih Ratusan Guru Manfaatkan Chromebook
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.