Bersepeda Jadi Tren, Pasutri Muda di Madiun Ini Serius Geluti Usaha Rental Sepeda

Pasangan suami istri di Kota Madiun serius menggeluti bisnis persewaan sepeda di tengah pandemi Covid-19.

Bersepeda Jadi Tren, Pasutri Muda di Madiun Ini Serius Geluti Usaha Rental Sepeda Reni Sagita Ambar Rahayu berfoto di antara deretan sepeda yang disewakan di depan rumahnya, Jl. Ki Ageng Kebo No. 36, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Senin (31/8/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Dunia bisnis memang dituntut untuk selalu berinovasi dan melakukan hal-hal yang belum dilakukan oleh orang lain. Hal itu yang menjadi pedoman berbisnis pasangan muda Reni Sagita Ambar Rahayu, 27, dan Aris Indra Setiawan, 28.

    Pasangan suami istri yang tinggal di Jl. Ki Ageng Kebo No. 36, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun ini sempat terpukul karena pandemi Covid-19. Bisnisnya di bidang persewaan kamera menurun drastis. Bahkan pekerjaan sebagai fotografer acara pun hampir tidak ada. Hal ini karena selama masa pandemi tidak ada kegiatan hajatan maupun event yang membutuhkan jasa dokumentasi.

    Reni dan Aris memang memiliki hobi bersepeda. Mereka punya dua unit sepeda yang biasanya digunakan untuk keliling kota.

    Duh, Satu Lagi Pedagang Pasar Nglames Madiun Terjangkit Covid-19

    Suatu saat ada seorang teman yang menanyakan sepedanya disewakan atau tidak. Dari pertanyaan temannya itu. Pasangan muda ini kemudian memiliki ide untuk memanfaatkan sepeda kayuh miliknya. Tahap awal, ia memanfaatkan sosial media Instagram untuk promosi persewaan sepeda.

    Melalui akun @sewasepedamadiun, ia mulai memasarkan sepedanya. Tak dinyana, respon publik sangat antusias. Hobi bersepeda mulai ngetren sejak terjadi pandemi Covid-19.

    “Saat itu benar-benar tidak menyangka. Ya saat itu hanya iseng saja. Responnya benar-benar ramai. Penyewa sepeda sangat banyak,” kata Reni saat berbincang di rumahnya, Senin (31/8/2020).

    Karena antusias masyarakat untuk bersepeda semakin tinggi. Ia pun memutuskan untuk membeli dua sepeda lagi.

    Saat akan membeli sepeda lagi, Reni sempat ragu karena harga beli sepeda sangat tinggi. Namun, karena ia meyakini tren bersepeda akan terus meningkat akhirnya diputuskan untuk membeli.

    Empat Karyawan Terpapar Covid-19, Kasus Covid-19 di Kota Madiun Tembus 78 Orang

    Benar saja, persewaan sepeda yang dikelolanya pun semakin besar dan semakin dikenal. Hingga akhirnya ia pun memberanikan diri untuk berinvestasi dengan membeli sepeda lagi. Saat ini total sepeda yang dimiliknya ada delapan unit.

    “Kami sekarang punya delapan unit sepeda. Dua sepeda jenis MTB, lima sepeda lipat, dan satu sepeda minion,” ujarnya.

    Alumnus Universitas PGRI Madiun ini menyampaikan uang yang digunakan untuk membeli sepeda bukan hasil uang utang. Melainkan dari hasil keuntungan persewaan sepeda. Uang yang diputar untuk membeli sepeda merupakan murni uang dari hasil keuntungan persewaan sepeda.

    Ia menyewakan sepeda tersebut dengan tarif beragam, mulai Rp25.000 per jam hingga Rp50.000 per jam. Tergantung jenis sepedanya. Sepeda yang paling banyak disewa yaitu jenis sepeda lipat.

    Ramai Saat Akhir Pekan

    Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat yang kepincut bersepeda memang semakin banyak. Setiap akhir pekan, delapan sepeda yang dimiliki Aris dan Reni ini selalu keluar rumah atau disewa semua. Bahkan tidak jarang sampai kekurangan unit sepeda. Namun, saat hari aktif hanya beberapa unit sepeda saja yang disewa.

    “Saat akhir pekan, itu banyak banget yang sewa. Sampai seluruh unit yang kita miliki ludes. Karena biasanya saat akhir pekan itu yang pinjam rombongan,” ujar Aris.

    Pemkab Ponorogo akan Berlakukan Denda Rp50.000 Bagi Warga Tak Pakai Masker

    Untuk penyewanya tidak hanya perorangan, tetapi juga banyak instansi pemerintah maupun swasta. Biasanya kalau instansi, kata Aris, itu nyewanya langsung beberapa unit. Untuk bisa menyewa sepeda itu, konsumen hanya perlu meninggalkan kartu identitas. Sedangkan untuk konsumen dari luar kota harus meninggalkan dua kartu identitas dengan nama sama. Itu digunakan sebagai jaminan.

    Dia tidak menampik banyak orang yang menyewa sepeda hanya untuk kebutuhan unggahan di media sosial. Penghasilannya dari persewaan sepeda ini pun mencapai jutaan rupiah per bulan.

    “Pernah ada yang nyewa sepeda itu minta diantarkan di Jl. Pahlawan Kota Madiun. Ternyata di sana, sepeda itu hanya untuk foto-foto saja. Setelah itu langsung dikembalikan,” kata dia.

    Aris menuturkan bisnis persewaan sepeda ini masih terbuka lebar. Terlebih di Madiun belum banyak pelaku bisnis ini. Fasilitas penunjang seperti jalur-jalur sepeda yang dibangun oleh pemerintah juga ikut mendongkrak hobi bersepeda.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.