Dengan JKN-KIS, Masyarakat Madiun Lebih Tenang di Masa Pandemi Covid-19 (Bagian 1)

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) benar-benar berdampak pada permasalahan kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Dengan JKN-KIS, Masyarakat Madiun Lebih Tenang di Masa Pandemi Covid-19 (Bagian 1) Tri Sutrisni, 32, warga Jl. Pesanggrahan, Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kota Madiun, memegang kartu JKN-KIS bantuan dari Pemkot Madiun, Sabtu (28/8/2021). (Abdul Jalil-Solopos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) benar-benar berdampak pada permasalahan kesehatan dan ekonomi masyarakat. Dampak itu dirasakan sebagian besar masyarakat Indonesia, dengan kondisi dan situasi masing-masing.

    Situasi yang serba sulit dan tidak pasti di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, jaring pengaman kesehatan tentu dibutuhkan. Sehingga saat mengalami kondisi tertentu yang memerlukan tindakan medis, warga bisa langsung mendapatkan layanan kesehatan tanpa memikirkan biaya.

    Seperti yang dialami Tri Sutrisni, 32, warga Jl. Pesanggrahan, Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Tri benar-benar tidak bisa membayangkan betapa bingungnya saat harus membayar biaya persalinan anaknya di rumah sakit pada 6 September 2020 lalu. Dalam kondisi pandemi, uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah sangat penting baginya. Beruntung, saat itu dia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk persalinan anak keduanya tersebut. Hal ini karena semuanya sudah terkaver oleh Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

    Tri memang melahirkan dengan kondisi normal. Tetapi bayinya harus dirawat tiga hari di rumah sakit karena sebelumnya mengalami ketuban pecah dini.

    Keren! Kereta Penumpang Pertama Buatan Inka Jadi Kafe di Madiun

    Dia bercerita sesuai hari perkiraan lahir, harusnya persalinan dilaksanakan 1 September. Namun karena hingga 4 September belum ada tanda-tanda mau melahirkan, proses persalinan pun belum dilakukan.

    “Karena memang HPL-nya sudah terlewat, saya pun langsung ke RSUD untuk melakukan pengecekan. Di rumah sakit, saya mendapatkan pelayanan baik. Ya memang belum ada tanda-tanda melahirkan, terus saya pulang,” kata dia, Sabtu (28/8/2021).

    Pada 6 September, Tri kembali mendatangi rumah sakit dengan kondisi sudah lemas. Setelah menunggu beberapa saat, persalinan pun dilakukan. Tetapi, ternyata ketubannya pecah. Untuk itu si bayi harus dirawat secara intensif dalam beberapa hari.

    “Saat proses persalinan di rumah sakit, saya tidak dipungut biaya apapun. Saya sendiri sangat terbantu. Karena untuk mendapatkan pelayanan itu tidak perlu memikirkan biaya,” kata dia.

    Percepatan Vaksinasi di Madiun Terkendala Kiriman Stok Vaksin

    Tri dan keluarganya merupakan peserta JKN-KIS dari segmen penerima bantuan iuran (PBI) yang bersumber dari APBD Kota Madiun.

    Bagi Tri, kartu jaminan kesehatan tersebut sangat berarti. Tri mengatakan suaminya yang bekerja sebagai juru parkir salah satu rumah makan di Kota Madiun memiliki penghasilan tak menentu. Kondisi keuangan keluarganya diperparah saat pandemi Covid-19 menyerang, karena penghasilan suaminya pun menurun drastis. Untuk itu, ketika layanan kesehatan sudah dibiayai pemerintah, dia mengaku tidak perlu khawatir saat sakit.

    Manfaat JKN-KIS di masa pandemi Covid-19 juga dirasakan Rina Nurul Makrufah, 51, warga Jl. Salak, Kelurahan Taman. Rina yang memiliki dua anak penyandang disabilitas mengaku sangat terbantu dengan program jaminan kesehatan itu.

    Rina menceritakan suamianya yang membuka bengkel sepeda motor di depan rumah menjadi andalan sumber keuangan keluarga. Namun, di masa pandemi usaha suaminya juga mengalami dampak penurunan yang cukup terasa.

    PTM Mulai 30 Agustus, Gubernur Jatim: Khusus Daerah Level 3 dan 2

    “Ya minimal dengan punya kartu KIS ini, urusan kesehatan sudah ada yang melindungi. Meskipun saya pun tidak menginginkan sakit, tetapi kartu ini sangat membantu kami,” ujar dia.

    Dalam beberapa bulan terakhir, dia beberapa kali berobat ke Puskesmas Demangan, sebagai faskes pertama. Saat itu, ia mengalami sakit ringan seperti sakit gigi dan pusing.

    “Kalau jadi peserta mandiri, kami tentu tidak kuat. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang. Untuk itu, saya sangat bersyukur bisa menjadi salah satu peserta yang mendapatkan KIS ini,” kata dia. (Bersambung)



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.