Direktur RSUD Caruban Anggap Persepsi Masyarakat Terkait Covid-19 Berubah

Kalau pada awal-awal pandemi banyak orang yang tidak percaya dan enggan dirawat di rumah sakit saat terpapar, kini justru berbeda.

Direktur RSUD Caruban Anggap Persepsi Masyarakat Terkait Covid-19 Berubah Direktur RSUD Caruban, Farid Amirudin. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Anggapan masyarakat tentang Covid-19 kini dianggap sudah berubah. Kalau pada awal-awal pandemi banyak orang yang tidak percaya dan enggan dirawat di rumah sakit saat terpapar, kini justru berbeda. Rumah sakit justru kewalahan menerima pasien Covid-19.

    Direktur RSUD Caruban, Farid Amirudin, mengatakan masyarakat Madiun kini sudah berubah dalam menyikapi pandemi Covid-19. Anggapan-anggapan miring tentang rumah sakit terkait penanganan Covid-19 saat ini semakin menipis.

    ‘’Kan dulu banyak yang kemakan berita hoaks. Seperti pasien di-covid-kan, orang masih percaya. Tetapi sekarang saya kira sudah berubah,” kata Farid kepada Madiunpos.com, Kamis (22/7/2021).

    Program 1 RT 1 Dapur Umum, Bentuk Sinergi Pemkot Madiun dan Warga Bantu Pasien Covid-19

    Farid menuturkan saat ini masayarakt sudah semakin tahu bahayanya Covid-19. Sehingga saat ini banyak pasien yang dinyatakan positif Covid-19 berbondong-bondong mendatangi rumah sakit untuk mendapatkan ruang perawatan.

    Kondisi ini menimbulkan rumah sakit juga mengalami over kapasitas karena keterbatasan tempat tidur khusus isolasi pasien Covid-19. Rumah sakit milik Pemkab Madiun itu telah menambah tempat tidur hingga mencapai 80 tempat tidur. Namun, harus menolak pasien Covid-19 karena memang penuh.

    Saat ini, kata dia, banyak warga yang dinyatakan terpapar langsung mendatangi rumah sakit tanpa perantara Puskesmas. Padahal, sebelumnya pasien Covid-19 harus mendapatkan surat rujukan dari Puskesmas.

    “Banyak warga yang datang ke sini, akhirnya membuat UGD jadi penuh. Karena memang tidak ada ruang isolasi lagi,” ujar dia.

    RSL Asrama Haji Madiun Siap Huni Sabtu Besok

    Farid mengatakan kondisi tersebut membuat pihak rumah sakit menolak pasien Covid-19. Hal ini karena keterbatasan ruang isolasi. Namun, ketika ada pasien yang kondisinya sudah berat, diusahakan untuk mendapatkan ruang perawatan.

    Bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala, kata dia, biasanya diarahkan untuk isolasi mandiri di rumah. Pasien juga diminta untuk aktif menghubungi Puskesmas supaya mendapatkan pengawasan.

    Dia berharap masyarakat juga lebih patuh terhadap protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19. Apalagi dengan kasus yang semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Tentunya masyarakat diharap lebih waspada.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.