Kartu Pra Kerja Segera Diterapkan, Pelatihan Digelar Online

Pemprov Jatim akan menerapkan kartu pra kerja dengan memprioritaskan korban PHK.

Kartu Pra Kerja Segera Diterapkan, Pelatihan Digelar Online Ilustrasi--Pekerja di pabrik garmen. (liputan6.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Program Kartu Pra Kerja segera diterapkan Pemprov Jawa Timur di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Para penerima manfaat program ini akan mendapat uang tunai Rp600.000 dan pelatihan senilai Rp1 juta.

    Pemprov Jatim akan memprioritaskan para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak pandemi Covid-19.

    Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, mengatakan Presiden Joko Widodo telah memberikan banyak stimulus bagi masyarakat dalam menghadapi wabah corona. Salah satunya menaikkan anggaran program pra-kerja dari Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun. Ini untuk mengaver 5,6 juta orang pekerja informal, dan pelaku usaha mikro kecil.

    Pasien Covid-19 di Jatim 21 Persen Sembuh, 8,7 Persen Meninggal

    "Sebelum Covid-19, kami sudah memastikan program Kartu Pra Kerja ini telah terintegrasi dengan Milenial Jobs Center (MJC) dan Balai Latihan Kerja (BLK) intensif. Artinya, mereka yang kena PHK dari awal juga kita prioritaskan untuk dapat program pra-kerja," jelasnya, Rabu (1/4/2020), seperti dikutip bisnis.com.

    Emil mengatakan dengan adanya kebijakan physicial distancing saat ini, maka pelatihan kemungkinan akan dilakukan secara daring atau online. Pemprov telah berkoordinasi dengan Ruang Guru terkait rencana menggelar pelatihan secara online tersebut.

    "Program pra kerja tetap bisa dilakukan dengan metode daring. Jadi mereka yang terdata dalam program Kartu Pra Kerja ini bukan hanya mendapatkan pelatihan dengan metode daring. Tetapi juga manfaat uang tunai," jelasnya.

    Polres Madiun Kota Tutup Layanan Penerbitan SIM

    Emil menambahkan, pemerintah telah mengadakan kuesioner terhadap 100 pabrik dengan 55.000 orang pegawai di Jatim. Dari 100 pabrik tersebut, sebanyak 1,84 peren terpaksa melakukan PHK atau sekitar 872 orang.

    "Namun hasil dari kuesioner tersebut, sebanyak 95% pabrik telah menerapkan metode mitigasi risiko Covid-19 terhadap para pekerjanya," katanya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.