Sosialisasi Prokes Dikira Vaksinasi Covid-19, Pedagang Pasar Pagotan Madiun Buru-Buru Pulang
Sebagian besar pedagang Pasar Pagotan, Kabupaten Madiun, menutup kiosnya lebih awal karena takut akan disuntik vaksin Covid-19.
Madiunpos.com, MADIUN -- Suasana riuh terjadi di Pasar Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Minggu (31/1/2021) sekitar pukul 10.00 WIB. Sebagian pedagang pasar itu segera menutup kios dan lapak dagangannya.
Setelah menutupnya, para pedagang tersebut langsung pulang ke rumah masing-masing. Para pedagang ini menutup kios lebih awal karena ada informasi akan ada vaksinasi Covid-19. Menurut informasi yang beredar seluruh pedagang akan disuntik vaksin Covid-19.
Pantauan Madiunpos.com di lokasi, sebagian besar kios pedagang sudah tertutup rapat. Lapak-lapak dagangan juga sudah ditinggal pemiliknya.
Saat berbincang dengan sejumlah pedagang, mereka memang sengaja pulang lebih awal karena takut disuntik vaksin Covid-19. Entah dari mana datangnya informasi itu, tetapi para pedagang itu percaya atas beredarnya kabar burung itu.
Kasus Positif Covid-19 Naik, Pemkot Madiun Pinjam Alat PCR
kabar itu beredar setelah ada rencana kunjungan Bupati Madiun Ahmad Dawami beserta sejumlah pejabat kepolisian dan TNI di pasar tersebut. Para pejabat Kabupaten Madiun memang berkunjung ke Pasar Pagotan Minggu pagi dengan tujuan sosialisasi protokol kesehatan untuk pencegahan persebaran Covid-19.
“Ibu-ibu yang berjualan di Pasar Pagotan tolong disiplin protokol kesehatan untuk mencegah persebaran Covid-19,” kata Ahmad Dawami saat menyapa para pedagang di Pasar Pagotan.
Dalam sosialisasi itu, tidak ada kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk pedagang pasar. Justru, tim Satgas Covid-19 Madiun membagi-bagikan masker kepada pedagang serta pengunjung pasar itu.
Seorang pedagang di Pasra Pagotan, Mistini, mengatakan sebenarnya sejak pagi para pedagang banyak yang berjualan. Tetapi, setibanya di pasar ternyata ada rumor yang menyebutkan bahwa pedagang akan divaksinasi Covid-19.
Cara Mudah Bikin Kulit Wajah Sehat Bercahaya dengan Madu
Atas informasi yang beredar, para pedagang yang takut untuk divaksinasi pun langsung menutup kios dan pulang lebih awal.
“Tadi banyak yang jualan, tapi setelah ada kabar mau divaksin [vaksinasi], pada takut kemudian menutup kios. Saya sendiri juga takut kalau disuntik [vaksin], makanya kios ditutup lebih dahulu,” kata perempuan yang sudah berusia 60 tahun itu.
Namun, kabar tersebut ternyata tidak benar. Setelah kedatangan bupati beserta rombongan, tidak ada penyuntikan vaksin untuk pedagang.
Hal senada juga disampaikan pedagang makanan di Pasar Pagotan, Asmini. Nenek-nenek itu juga mengaku takut untuk divaksinasi. Dia mengaku sedih karena gara-gara kabar pedagang pasar akan divaksinasi, barang dagangannya tidak laku terjual.
“Pedagang yang biasanya menjadi langganan sudah pada tutup karena pulang dulu. Jadinya ini nasi bungkusnya masih utuh, belum ada yang beli,” kata Asmini.
Pedagang sayuran di pasar tersebut, Lastri menceritakan hal serupa. Para pedagang takut untuk disuntik vaksin. Dia mengaku tidak tahu siapa yang pertama kali menyebarkan kabar pedagang pasar akan disuntik vaksin.
“Tadi pagi banyak yang buka, tetapi ini sudah pada tutup karena takut disuntik,” kata dia.
Seperti diketahui, Pemkab Madiun memang telah menerima jatah vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat sebanyak 2.340 dosis. Tetapi, untuk tahap awal ini, vaksin diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Sedangkan bagi masyarakat umum, sampai saat ini belum ada.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Momen Pamitan Bupati dan Wabup Madiun dengan ASN Penuh Haru
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
- Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Indekos Madiun
- Jadi Pengedar Sabu di Madiun, 2 Anggota Polisi Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.