Arab Saudi Izinkan Ibadah Haji, Namun Hanya Untuk Kalangan ini

Pemerintah Arab Saudi mengizinkan ibadah haji 2020 namun dengan jumlah jemaah yang sangat terbatas.

Arab Saudi Izinkan Ibadah Haji, Namun Hanya Untuk Kalangan ini Masjidil Haram dalam situasi pandemi Covid-19. (Twitter/@danyalgilani)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Teka-teki apakah pelaksanaan ibadah haji 2020 digelar atau tidak akhirnya terjawab. Pemerintah Arab Saudi mengizinkan pelaksanaan ibadah haji meski pandemi Covid-19 belum hilang. Hanya, jumlah jemaah haji dibatasi.

    Berdasarkan informasi yang disampaikan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melalu akun Twitter resmi mereka, @HajMinistry, ibadah haji tahun ini hanya jemaah yang sudah berdomisili di Arab Saudi. Baik warga Arab Saudi maupun warga dari negara lain.

    "Sudah diputuskan haji tahun ini (1441 H/2020 M) dilakukan dengan jumlah jamaah sangat terbatas dari berbagai negara yang sudah berdomisili (reside) di Arab Saudi. Keputusan ini diambil untuk menjamin haji dilaksanakan dengan aman dari aspek kesehatan masyarakat sambil tetap melakukan berbagai tindak pencegahan. Termasuk jaga jarak untuk melindungi tiap orang dari risiko yang berkaitan dengan pandemi dan sesuai ajaran Islam yang mengutamakan keselamatan," begitu bunyi pernyataan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi yang juga diupload di Twitter @HaramainInfo, seperti dikutip dari detik.com.

    Ibadah Haji 2020 Batal, Begini Tahapan Pengembalian Dana Haji

    Dilansir dari AFP, Selasa (23/6/2020), Arab Saudi akan membatasi jumlah jamaah haji 2020. Tidak dijelaskan secara pasti berapa jemaah yang diperbolehkan melaksanakan ibadah haji. Protokol kesehatan juga akan diterapkan selama ibadah haji 2020 untuk mencegah penyebaran Covid-19 atau virus corona.

    "Diputuskan untuk mengadakan ziarah tahun ini dengan jumlah yang sangat terbatas ... dengan kebangsaan yang berbeda di kerajaan itu," tulis kantor resmi Saudi Press Agency.

    Prioritaskan Keselamatan Jemaah

    Pemerintah Arab Saudi menegaskan selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan tiap muslim yang menunaikan ibadah haji 2020 dan umrah. Prioritas inilah yang menyebabkan Saudi berhati-hati dalam mengambil keputusan saat pandemi Covid-19 masih berlangsung. Prioritas ini jugalah yang menyebabkan pelaksanaan umrah ditunda hingga situasi menjadi lebih baik.

    Pembatalan Haji 2020 Diprediksi Menambah Panjang Antrean, Berapa Lama Masa Tunggu untuk Jatim?

    Keputusan penundaan umrah sebelumnya menimbulkan banyak tanggapan dan sangat dihargai organisasi kesehatan dunia. Penundaan umrah berperan penting dalam mengendalikan penyebaran virus corona menjadi lebih luas di seluruh dunia. Berbagai usaha pencegahan selanjutnya bisa dilakukan demi menekan jumlah kasus infeksi Covid-19.

    Pemerintah Saudi melalui Custodian of the Two Holy Mosques selalu merasa terhormat bisa melayani jutaan umat muslim yang melaksanakan ibadah haji dan umrah. Namun kesehatan dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama sehingga tiap jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik. Kondisi jemaah juga harus dipastikan selalu sehat sebelum, selama, dan setelah menunaikan rangkaian ibadah di Makkah dan Madinah ini.

    Di akhir pernyataan, pemerintah Saudi meminta Allah SWT selalu melindungi semua negara dari pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berkakhirnya. Termasuk perlindungan dan keselamatan tiap orang di seluruh dunia.

    34.869 Calhaj Jawa Timur Terdampak Keputusan Pemerintah Tak Berangkatkan Haji Tahun Ini

    Keputusan Saudi mengakhiri polemik seputar jadi tidaknya pelaksanaan ibadah haji 2020 atau 1441 H. Pemerintah Indonesia sebelumnya sudah membatalkan keberangkatan jamaah haji tahun ini dengan mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan para jemaah.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.