Tolak UU Cipta Kerja, Buruh Gelar Aksi Serentak di Seluruh Indonesia

Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Nining Elitos, mengatakan aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja ini akan dilanjutkan lebih besar di DPR atau Istana pada 8 Oktober 2020.

Tolak UU Cipta Kerja, Buruh Gelar Aksi Serentak di Seluruh Indonesia Ratusan buruh mulai berkumpul di depan Kebun Binatang Surabaya/Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom

    Madiunpos.com, JAKARTA - Aliansi buruh akan tetap menggelar aksi mogok kerja nasional pada hari ini terkait penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang baru disahkan. Kaum buruh akan turun ke jalan melakukan aksi hingga 8 Oktober 2020.

    "Hari ini kita aksi di daerah dan kota masing-masing ada yang di pemda, di kawasan, ini dilalukan serentak," kata Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Nining Elitos, saat dihubungi Selasa (6/10/2020).

    Nining mengatakan kaum buruh akan melakukan aksi di pemda dan kawasan industri seluruh Indonesia pada hari ini dan besok. Menurutnya, aksi penolakan UU Cipta Kerja ini akan dilanjutkan lebih besar di DPR atau Istana pada 8 Oktober 2020.

    Free Transfer, Cavani Kini Berkostum Setan Merah

    "Iya yang dimaksud mogok nasional kan melakukan aksi serentak di berbagai kota baik daerah daerah secara nasional, kan gitu, kalau tanggal 8 Oktober itu kan memang aksinya di DPR nanti, gerakan buruh bersama rakyat, bersama aliansi di daerah-daerah, tanggal 8 itu akan lakukan aksi di Jakarta gitu. Apakah di DPR atau Istana, tapi sementara di DPR gitu," ucapnya.

    Juru bicara Gerakan Buruh Bersama Rakyat ini juga menyebut akan ada sejumlah hal yang dituntut. Termasuk pengesahan UU Cipta Kerja.

    "Sebenarnya kalau pemerintah dan DPR tidak ingin kaum buruh itu marah dan rakyat juga marah, harusnya mereka peka dengan apa yang disuarakan oleh rakyat hari ini. Bukan kemudian memaksa di masa pandemi gitu ya begitu tergesa-gesa dan ugal-ugalan melakukan pembahasan 1 payung UU dari 74 UU kan gitu, lebih dari seribu pasal," ujarnya.

    Pimpinan Cabang Bank Pemerintah di Pacitan Meninggal Positif Covid-19

     

    Aksi di Surabaya

    Dia juga menilai UU Cipta Kerja ini disahkan demi kepentingan para pengusaha. Pemerintah dianggap abai dengan nasib para kaum buruh.

    "Terlihat betul ini kepentingan siapa, yang jelas bukan untuk kepentingan rakyat, kalaupun mereka untuk investasi dan lapangan pekerjaan itu terus apanya? Justru itu kan membukakan fleksibilitas tenaga kerja yang mudah dicari dan mudah di-PHK artinya ke depan masyarakat tidak punya kepastian kerja dan penghidupan yang layak," paparnya.

    Dia juga meminta pemerintah tidak memanfaatkan aparat untuk melakukan represif terhadap aksi kaum buruh. Menurutnya persoalan ini muncul karena pemerintah dan DPR.

    Viral, Bocah 5 Tahun Kemudikan Eskavator untuk Keruk Sungai

    "Kami juga sampaikan ke pemerintah tidak usah melakukan represifitas dengan menggunakan aparat berhadapan dengan rakyat, persoalan ini munculnya asap karena ada api dari pemerintah dan DPR sendiri memaksakan satu regulasi yang kemudian dipaksakan," imbuhnya.

    Aksi demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja juga terjadi di Surabaya. Dari pantauan detikcom, di kawasan industri SIER Rungkut terdapat puluhan buruh berkumpul di depan salah satu pabrik. Dengan memakai seragam kerja dan tetap menggunakan masker, mereka terlihat akan bersiap menuju satu lokasi yang dijadikan aksi demo tolak Omnibus Law.

    Liga 1 Ditunda, Gaji Pemain Arema 50 Persen dari Kontrak

    Salah satu anggota serikat pekerja Surabaya, Bimo, membenarkan hal tersebut. Ia bersama pekerja pabrik tengah berkumpul dan akan menuju Gedung DPRD Jatim untuk demo tolak Omnibus Law.

    "Kami membawa tuntutan tolak Omnibus Law di DPRD Jatim [lokasi demo]," kata Bimo.

     

    Protokol Kesehatan

    Saat ini para pekerja tengah menunggu serikat pekerja lain dari Jatim, seperti Mojokerto dan Pasuruan. Lokasi kumpulnya sendiri, Bimo mengatakan di Jl. Ahmad Yani.

    Kesenian Dongkrek, Tradisi Tolak Bala Warga Madiun Zaman Dahulu

    "Titik kumpulnya di Ahmad Yani, ini menunggu teman-teman dari Surabaya, Mojokerto dan Pasuruan, se-Jatim," jelasnya.

    "Kita akan berangkatkan massa sekitar 100-150 orang," kata dia.

    Untuk protokol kesehatannya sendiri, Bimo menjamin semuanya mematuhi. Semua massa yang turun aksi diwajibkan menggunakan masker. "Semuanya pakai masker dan hand sanitizer," pungkasnya.

    Langgar Protokol Kesehatan, 48 Kampanye Paslon di 27 Daerah Dibubarkan Bawaslu

    Puluhan personel gabungan dari polisi, TNI, dan Satpol PP terlihat menyebar di sepanjang kawasan Rungkut Industri. Mulai masuk ke area SIER, tepatnya traffic light setelah RS Royal dan di depan Polsek Tenggilis Mejoyo.

    Mereka berjaga setelah para buruh atau pekerja berkumpul di depan salah satu pabrik. Ratusan pekerja itu tengah menunggu pekerja lain dari daerah lain, untuk berangkat bersama-sama menuju Gedung DPRD Jatim.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.